KISUTA.com - Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang tidak jauh dari Jembatan Ampera, Kota Palembang. Letaknya di pinggir Sungai Musi. Sungai Musi itu sendiri mengalir di tengah Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Bila kita ingin mengetahui Sejarah Kesultanan Palembang bisa datang di bangunan Museum Sultan Mahmud. "Bangunan museum ini memiliki nilai sejarah karena merupakan gedung di mana Sultan Mahmud Badaruddin I memerintah dulu," jelas Petugas Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Budi kepada kisuta.com, di Palembang.
Di bangunan ini, menurut Budi, wisatawan bisa melihat berbagai peninggalan Kesultanan Palembang mulai dari benda arkeologi, keramik, etnografi dan sebagainya. Bangunan museum berukuran 32 meter x 22 meter dan tinggi sekitar 17 meter, memiliki gaya arsitektur Eropa yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1823 dan diselesaikan pada tahun 1825 sebagai rumah dinas residen Hindia Belanda di Palembang.
Bangunan yang sekarang menjadi museum ini dibangun, sebelumnya di tempat ini telah berdiri sebuah keraton yang dibangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Djayo Wikramo sekitar tahun 1737 M. Setelah kekalahan kesultanan Palembang Darussalam dalam peperangan melawan Belanda pada tahun 1821 yang ditandai dengan diasingkannya Sultan Mahmud Badaruddin II, selanjutnya keraton Kesultanan ini dihancurkan.
Nama museum diambil dari nama Pahlawan asal Palembang yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II. "Karena peran dan jasa selama hidupnya melakukan tindakan kepahlawan dan berjasa sangat luar biasa dalam melawan penjajah. Untuk itulah museum diberi mana Sultan Mahmud Badaruddin II," ungkap Budi.
Museum ini, bukan hanya terdapat koleksi benda-benda terkait sejarah Sultan Mahmud Badaruddin I dan II, tetapi sejarah perjalanan kerajaan Sriwijaya. "Apalagi Sultan Mahmud Badaruddin konon memiliki darah Jawa," ujarnya.
Koleksi museum juga terdapat berbagai alat dan pakaian tradisional Palembang, bahkan benda-benda bersejarah seperti arca Ganesha, arca Budha Batu, pakaian pengantin (Aesan Gede), pakaian pengantin Pak Sangko, Batik Semage dan sebagainya.* eko prasetyo - kisuta.com