Minggu, 28 April 2024
Sastra & Humor
HeHeHe...

Telur di Bawah Pusar

Senin, 11 Mei 2020

KISUTA.com - Dalam masa penyerbuan Turki oleh Timurleng, raja yang agung itu pun sempat datang ke Akshehir tempat kediaman Nasruddin. Ketika memasuki kota, raja itu melihat Nasruddin melilitkan handuk di kepalanya, duduk di pinggir jalan melihat arak-arakan sang raja. Raja tertarik oleh lelaki yang berikat kepala handuk itu, dan memerintahkan prajuritnya untuk membawa Nasruddin ke hadapannya.

"Siapa kamu?" tanya raja kepada Nasruddin.

"Saya ini Dewa Bumi," jawab Nasruddin tenang.

"Nah, lantaran kau Dewa Bumi, tentunya kau bisa membesarkan mata prajuritku yang sipit ini!"

"Lho, kalau begitu, Baginda ini ternyata tidak memahami yang saya maksudkan. Saya ini Dewa Bumi dan bukan Dewa Langit. Kalau memang Baginda menginginkan agar mata prajurit Baginda yang sipit itu jadi besar, seharusnya Baginda meminta pertolongan Dewa Langit, sebab dialah yang mengurus segala masalah nulai dari pusar ke atas. Dan kalau Baginda meminta tolong kepada saya, urusan saya adalah segala yang berkaitan dengan bagian pusar ke bawah, sebab saya ini Dewa Bumi."

Setelah itu, Timurleng berbincang dengan Nasruddin beberapa lamanya. Raja itu sangat terkesan oleh kecerdasannya. Setelah puas berbincang-bincang, Nasruddin pun diperbolehkan pulang.

Beberapa hari kemudian, raja itu memerintahkan prajuritnya agar membawa kembali Nasruddin ke hadapannya. Salah seorang di antara selir raja telah merebus lima butir telur, dan raja mengundang makan Nasruddin.

Kata raja kepada Nasruddin, "Aku ingin agar kau membagi lima telur ini secara adil di antara kita bertiga."

Tanpa ragu-ragu Nasruddin mengambil lima butir telur itu lalu berkata, "Yang Mulia, ini sebutir telur untuk Baginda sebab Baginda sudah memiliki dua butir. Ini sebutir untuk saya, sebab saya juga sudah punya dua butir. Lha yang tiga butir lagi untuk istri Baginda, sebab ia tidak punya sebutir pun di bawah pusarnya."* das/"Humor Sufi" - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya