Minggu, 28 April 2024
Wisata & Sejarah

Di Palembang, Ada Alquran Raksasa, Bahkan Terbesar di Indonesia

Minggu, 12 Juli 2020

KISUTA.com - Alquran raksasa yang ada di Indonesia, barangkali baru satu-satunya ada di Indonesia, hanya ada di kota Palembang, Sumatera Selatan. Oleh karena itu bagi umat Muslim yang pernah berkunjung di kota Palembang, belumlah lengkap apabila belum berwisata religi ke Bayt Alquran Al Akbar di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang, Sumatera Selatan. Karena di Pondok itu terdapat Alquran raksasa.

"Bayt Alquran Al Akbar saat ini lebih dikenal sebagai museum Alquran, sebagai tempat tujuan wisata religi yang banyak dikunjungi terutama saat bulan Ramadhan," ungkap Asad Firdaus, penduduk kota Palembang kepada kisuta.com, beberapa waktu lalu.

Alquran raksasa sebanyak 30 juz itu, menurut Asad, diukir diatas lembaran kayu Trembesu yang banyak terdapat di sekitar kota Palembang. "Ada sekitar 630 lembar. Setiap lembar memiliki ukuran tinggi sekitar 15 meter dan lebar 8 meter dengan membutuhkan kayu sekitar 40 meter kubik dan menelan biaya Rp 2 miliar," ungkapnya sambil menikmati keindahan Alquran Raksasa di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Palembang.

Asad mengengemukakan, ukiran Alquran dibuat oleh Syofwatillah Moh Zaib. Pembuatan dimulai tahun 2002 dan memakan waktu selama 7 tahun. "Museum Alquran raksasa itu diresmikan oleh Presiden Indonesia ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono," jelasnya.

Sebelum ditempatkan di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang, ukiran Alquran dipajang di ruang pamer Masjid Agung Palembang. Di ruang pamer Masjid Agung Palembang, ukiran Alquran dipajang selama selama kurang lebih tiga tahun.

"Pemajangan di ruang pamer dimaksudkan supaya Alquran yang telah dibuat mendapatkan perhatian dan koreksi dari umat Islam yang melihat di ruang pamer itu," ungkap Asad yang juga penduduk asli Sumatera Selatan.

Setelah itu, kata Asad, ukiran Alquran dipindahkan ke Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang tidak jauh dari jembatan Musi II Palembang. Di tempat itu, tiap lembar halaman dipajang berderet sedemikian rupa, sehingga memudahkan pengunjung untuk melihat satu persatu lembar halaman. "Lembaran halaman Alquran mengisi bangunan museum berlantai lima. Dipajang secara rapi mulai lantai satu hingga lima," ujarnya.

Untuk masuk dan melihat-lihat isi museum, pengunjung cukup membayar sebesar Rp. 5.000,- perorang. "Tidak mahal bagi orang yang ingin melihat dan menikmati, bahkan belajar di museum yang berisi ukiran Alquran yang kaya makna," ujarnya.* eko prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya