Kamis, 2 Mei 2024
Sastra & Humor

Tim PPPUD UNS Dampingi UKM Topeng Batik Kayu Manunggal Gunung Kidul

Selasa, 19 Oktober 2021
batik.jpg
Humas UNS

KISUTA.com - Tim Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta 2021 melakukan pendampingan di Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Mitra Karya Manunggal yang memproduksi topeng batik kayu di Dusun Wisata Bopung, Gunungkidul, Senin (18/10/2021).

Tim PPPUD UNS Surakarta dengan ketua tim Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si., beserta anggota Prof. Dr. Pujiyono, S.H., M.H., Dr. Kristiani, M.Si., dan Dwi Maryono, S.Si., M.Kom. turut memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di Dusun Wisata Bobung, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul melalui kegiatan pendampingan masyarakat dalam rangka pengembangan produk unggulan daerah yang berkelas ekspor pasca pandemi.

Kegiatan pendampingan yang diketuai oleh Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si yang juga Wakil Dekan bidang Akademik, Riset dan Kemahasiswaan FKIP UNS merupakan rangkaian kegiatan PPUD yang didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun anggaran 2021. Kegiatan ini dilaksanakan di Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Mitra Karya Manunggal.

UKM Mitra Karya Manunggal merupakan salah satu UKM dengan produksi topeng batik kayu di Dusun Wisata Bopung yang dimiliki oleh Sujiman. Bertajuk "Diversitas Desain Souvenir Topeng Batik Kayu sebagai Produk Ekspor Unggulan Daerah Gunung Kidul Yogyakarta dalam Menghadapi Pasar Bebas Asean", Tim PPPUD UNS melaksanakan beberapa kegiatan pendampingan di UKM Mitra Karya Manunggal ini.

Ketua Tim PPPUD Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Slamet Subiyantoro M.Si menjelaskan bahwa dampak pandemi covid 19 telah membekukan usaha kerajinan topeng. Serangkaian acara pengabdian ini yang telah dilakukan sejak tahun 2020 ini bertujuan untuk membangkitkan Kembali kegiatan seni kerajinan topeng yang ada di Dusun Bobung Kabupaten Gunungkidul,” terang Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Kemahasiswaan FKIP UNS Surakarta.

Pendampingan UKM
Tim pengabdian menggandeng pihak pengrajin topeng, penari, dan pihak pemerintahan desa yang diwakili oleh kepala dusun Bobung. Pihak kepala dusun mengakui perlu dilakukan Langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan kerajinan topeng selama pandemi. Pada tahun 2021 ini Tim PPPUD mengawali kegiatan dengan melaksanakan Focus Group Disussion (FGD). FGD dipimpin langsung oleh Prof. Slamet Selaku ketua pengabdian. Hasil dari FGD dapat digali informasi bahwa beberapa permasalahan krusial seperti peralatan kerajinan yang sudah rusak serta sulitnya memasaran produk.

Sujiman selaku pengrajin menerangkan bahwa pengabdian sangat bermanfaat, apalagi ditengah kondisi produksi kerajainan topeng yang macet, dengan adanya pengabdian berupa kegiatan diskusi ini ada pemikiran-pemikiran strategis dan sinergis antar peguruan tinggi, masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk melanjutkan kerajainan topeng di dusun bobung gunungkidul. Selama kurun waktu dua tahun terakhir beberapa pendampingan secara komprehensif dilakukan untuk membantu UKM agar tetap survive di tengah pandemi. Adapun kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan adalah pendampingan pemasaran produk secara daring, pendampingan pembukuan daring, pendampingan ekspor, pendampingan manajemen industri, pendampingan hukum industri, dan pendampingan desain.

Pendampingan pemasaran daring menjadi kegiatan bertujuan memperkenalkan pengrajin dalam pengelolaan website dan media sosial sebagai media pemasaran. Selanjutnya, kegiatan pendampingan pembukuan daring menjadi trobosan bagi pengrajin dalam pengelolaan keuangan usaha secara daring. Pada pendampingan ekspor pengrajin dikenalkan dengan ekspor terkait syarat, prosedur, dan legalitasnya. Kemudian, ada pendampingan manajemen industri yang memperkenalkan pengrajin dengan tata cara menghubungi dan melakukan kerja sama dengan mitra luar negeri.

Pendampingan hukum industri dikenalkan kepada pengrajin agar memahami pentingnya hak kekayaan intelektual dari produk mereka dan pemahaman bagaimana menghadapi pembeli dengan kontrak besar yang melibatkan wilayah hukum. Pada kegiatan pendampingan desain, pengrajin diberikan pengetahuan tentang teknik dalam menggali sumber ide yang baru dan unik. Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan oleh Prof. Dr. Slamet Subiyantoro yang menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam menghidupkan kembali Kesenian dan kerajinan topeng panji yang ada di dusun Bobung. Regenerasi juga merupakan hal yang penting, kesenian dalam era teknologi dan milenial menuntut adanya perubahan agar tetap eksis dan lestari di era disrupsi dan zaman yang cepat berubah,” terang,” Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Kemahasiswaan FKIP UNS Surakarta, Prof Slamet Subiyantoro.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya