Minggu, 28 April 2024
Wisata & Sejarah
Curug Cilember

Suguhan Indah Kesegaran Tujuh Air Terjun

Keelokan dan keasrian Curug Cilember benar-benar masih sangat alami. Tetap terjaga dengan baik. Tegakan pohon pinus yang tumbuh masih rimbun dan hijau. Air yang mengalir di sela-sela batu sungai pun masih tampak jernih.*

Jumat, 16 Juni 2023
cilember.jpg
Dhika/KISUTA.com

KISUTA.com - Gemuruh air terjun, gemercik air sungai dan kicauan burung berkolaborasi harmonis dalam sebuah orkestra alam. Begitu merdu. Ketika butiran-butiran air terjun yang menerpa terasa dingin menyegarkan. Dan, kepak lembut kupu-kupu di atas warna-warni bunga-bunga begitu mempesona. Paduan keindahan alam itu ada dan terasa di sini, di Curug Cilember.

Keelokan dan keasrian Curug Cilember benar-benar masih sangat alami. Tetap terjaga dengan baik. Tegakan pohon pinus yang tumbuh masih rimbun dan hijau. Air yang mengalir di sela-sela batu sungai pun masih tampak jernih. Begitu pula dengan udaranya yang sejuk menyegarkan. Tak heran jika wanawisata Curug Cilember ini jadi salah satu tujuan wisata alam favorit di kawasan wisata Puncak.

Di Curug Cilember, Anda akan menghadapi tantangan untuk bisa mengunjungi tujuh buah air terjun yang ada di kawasan ini. Dimulai dari air terjun ke tujuh yang mudah dicapai, hingga curug ke satu yang terletak paling atas. Ketujuh curug ini mempunyai keelokan masing-masing.

Curug ke tujuh yang paling ramai karena terletak paling bawah sehingga mudah diakses. Letaknya hanya beberapa ratus meter dari pintu gerbang. Curug ke tujuh terbagi dua dan Anda sudah dapat melihatnya dari jauh karena ketinggian curug ini yang mencapai 30 meter. Banyak pengunjung yang menikmati kesegaran air terjun ini. Mandi di bawah curahan air terjun, berenang di kolam alami hasil penampungan air terjun, atau sekadar berfoto-foto dengan pemandangan air terjun.

Segala macam fasilitas pendukung untuk sebuah objek wisata alam sudah tersedia. Jalan menuju ke air terjun yang lumayan menanjak pun, sudah dibuat semacam titian dari batu. Jadi, para wisata­wan, baik muda maupun tua, dengan mudah bisa menjajal medan menanjak menuju Curug Cilember ini.

Wanawisata Curug Cilember berada di Desa Jogjogan dan Desa Megamendung, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Dari Bandung berjarak tempuh sekitar 105 kilometer, atau sekitar 2 hingga 3 jam perjalanan. Dari Jakarta memerlukan waktu sekitar 1,5 - 2 jam perjalanan, dengan jarak tempuh sekitar 100 kilometer. Sementara dari Kota Bogor hanya berjarak sekitar 10 kilometer. Dari Megamendung Puncak hanya sekitar 3 kilometer untuk sampai di wanawisata Curug Cilember.

Jika ingin merasakan sensasi malam Curug Cilember, bisa menginap di sekitar curug. Di wanawisata ini, sudah tersedia beberapa vila atau pondok wisata. Ta­rifnya relatif sebanding dengan sensasi yang akan didapat di wanawisata ini. Atau jika Anda memiliki nyali bermalam di tenda, wanawisata ini juga menyediakan areal perkemahan.

Biasanya, setiap akhir pekan, Curug Cilember ini ramai dikunjungi para wisatawan. Makanya, jika ingin bermalam di Curug Cilember, pilihlah pas waktu akhir pekan atau musim liburan. Ya, biar tak terlalu sepi.

Yang harus diingat, jika ingin bermalam di Curug Cilember, persiapkanlah baju hangat atau pakaian penangkal dingin. Sebab, udara di kawasan wanawisata ini lumayan menusuk tulang. Apalagi bagi Anda yang tak biasa dengan udara dingin, dijamin akan menggigil kedinginan.

Makanan dan minuman pun bisa dengan mudah didapat. Harganya relatif terjangkau. Dengan demikian, Anda tak perlu repot-repot membawa perbekalan banyak dari rumah. Tinggal turun sedikit, para pedagang aneka makanan seperti jagung bakar, sate, mi rebus, nasi goreng, hingga kopi hangat, siap memanjakan lidah Anda.

Taman Kupu-kupu
Selain dimanjakan oleh keindahan dan keelokan alam, kita dimanjakan pula oleh Taman Konservasi Kupu-kupu. Taman ini berupa sebuah bangunan berbentuk kubah jaring raksasa. Taman ini sangat pas dijadikan wahana edukasi, terutama bagi anak-anak.

Di wahana ini, berbagai macam jenis kupu-kupu dikembangbiakkan. De­ngan demikian, anak-anak akan mengetahui secara langsung proses metamorfosis kupu-kupu, mulai dari telur, ulat, hingga menjadi kepompong. Di taman ini ada dua belas jenis kupu-kupu, tetapi yang dominan adalah dari jenis papilio, memmon, helena, dan polytes.

Tiket masuk ke wahana ini relatif terjangkau, hanya Rp 5.000 per orangnya. Karena wahana ini bersifat edukasi, para pengunjung akan didampingi petugas konservasi. Dan, petugas ini yang akan menjelaskan segala sesuatu mengenai kupu-kupu.

Taman kupu-kupu ini dibuat sedemikian rupa me­nye­rupai habitat aslinya. Jadi, di taman yang berbentuk ku­bah ini, selain kupu-kupu juga tumbuh berbagai macam tanaman bunga. Pokoknya, bunga-bunganya tak kalah indah de­ngan warna-warni ku­pu-kupu­nya.* Adhika Ragasuci - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya