Kamis, 16 Mei 2024
Wisata & Sejarah
Sumur Zamzam (2)

Berlimpah Jernih, Menyejukkan dan Menyehatkan

Selasa, 22 September 2015

KISUTA.com - Lazimnya, di tempat yang terletak di lekukan tanah kering dan gersang dikelilingi bukit batu dan pasir yang dari kejauhan tampak mengerikan, sangat sulit didapatkan sumber air, apalagi dalam jumlah berlimpah. Tapi inilah salah satu tanda kebesaran Allah Yang Mahakuasa dan Mahabijaksana. Di tengah cekungan kota Mekah yang kering kerontang itu, dengan curah hujan tak lebih dari 10 cm per tahun, tersembur air berlimpah, jernih, menyejukkan, memiliki rasa alami, dan dapat diminum langsung tanpa dimasak lebih dahulu.

Bagi para jamaah haji yang kelelahan setelah thawaf ataupun sa’i, kehadiran air Zamam yang oleh pengelola Masjidilharam sengaja ditempatkan di banyak tempat di dalam dan di luar masjid itu, bukan lagi sebagai penawar dahaga, tetapi lebih jauh lagi, merupakan karunia Allah SWT bagi umatNya yang tengah beribadah. Ketika meminum air Zamzam, sangat dianjurkan agar membaca doa yang terjemahannya sebagai berikut: “Ya Allah, aku mohon kepadaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit dengan rahmatMu ya Allah, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih”.

Pemerintah Arab Saudi telah banyak berupaya mencari sumber air tanah dengan jalan pengeboran.Tetapi hasilnya satu pun tidak ada yang dapat menyamai apalagi melebihi keistimewaan sumur Zamzam. Air Zamzam tetap mengalir dengan deras dari sumbernya. Agar alira air ini dapat mencapai tempat yang sudah ditentukan, yaitu “pusat penampungan” untuk keperluan masjid dan sekitarnya, dipasang pompa besar berkapasitas tinggi yang terletak di bawah pelataran Ka’bah.

Sebelum Mekah dikuasai oleh kaum Wahabi, sumber air Zamzam dikuasai oleh Syarif dan merupakan monopoli yang dijual dengan harga mahal. Tetapi begitu kaum Wahabi menguasai Mekah, terutama setelah Ibnu Saud menjadi raja Arab, maka salah satu perintahnya ialah mengambil alih sumur Zamzam dan membagikan airnya kepada siapa saja yang memerlukannya secara gratis.

Maka hingga sekarang, siapa pun dapat sepuas-puasnya meminum dan mengambil air Zamzam dari sumbernya di bawah pelataran Ka’bah, atau dari tempat-tempat lainnya yang sudah disediakan di sekitar Masjidilharam. Kawasan Masjidilharam yang memiliki 340 buah pancuran Zamzam untuk jamaah pria serta 110 buah untuk jamaah wanita, disuplai dari sumber penampungan yang memiliki kekuatan besar, terutama pada saat sejumlah besar jamaah berada di kota suci Mekah.

Pompa yang terdapat di sumur Zamzam mempunyai kekuatan memompa sebanyak 765 meter kubik per jam, sehingga kebutuhan air Zamzam untuk kepentingan jamaah haji yang sebesar 10.000 meter kubik per hari, dapat dipenuhi. Untuk melayani kebutuhan air Zamzam yang sangat besar itu, maka pengoperasian pompa dan pendingin dilakukan secara komputerisasi. Dan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat air Zamzam langsung dapat diminum tanpa harus dimasak, sekarang disiapkan bejana untuk menjaga agar air Zamzam tetap steril, dengan menggunakan sinar ultra violet.

Manfaat air Zamzam tidak perlu lagi diragukan, apalagi bagi para jamaah yang setelah thawaf mengelilingi Ka’bah atau usai sa’i di Mas’a yang cukup melelahkan, merasa dahaga, lapar, dan panas kena sengatan matahari. Hanya air Zamzam yang dapat mengobati dan menghilangkan semua itu.* Abu Ainun - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya