Sabtu, 27 April 2024
Sosok Inspirasi
Pendidikan

Tunjukkan Karya Unik dan Inovatif, Mahasiswa FSRD UNS Gelar Pameran Seni

Sabtu, 16 Desember 2023
fsrd_2.jpg
Humas UNS

KISUTA.com - Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar pameran seni yang unik dan inovatif. Acara yang berlangsung di Galeri Gedung H.B Sutopo FSRD UNS pada Kamis (7/12/2023) hingga Jumat (8/12/2023) ini berhasil menarik perhatian para penikmat seni dan pengunjung galeri.

Pameran yang berjudul "Setitik Hitam” bukan sekadar ekspresi kreativitas, melainkan juga merupakan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari Fitrah Raihan Fahreza, Mif Yasmin Azizah, Rahma Khairunnisa, Sulthan Haidar, dan Yenny Rahmawati, tidak hanya mengejar inovasi dalam pembuatan karya seni, tetapi juga ingin memberikan dampak positif kepada komunitas dan masyarakat sekitar.

Dengan Prof. Dr. Narsen Affatara M.S sebagai kurator pameran, acara ini menjadi lebih istimewa. Dia menjelaskan bahwa karya seni adalah cara manusia berkomunikasi dan bercerita tentang pengalaman hidup, baik antar individu, kelompok, keluarga, bangsa, maupun negara. “Pameran ini mencoba menciptakan lingkungan di mana perasaan dan pengalaman tercatat sebagai rekaman yang dapat memberikan pengingat akan masa depan,” terang Prof. Narsen.

Judul pameran "Setitik Hitam" merujuk pada titik awal suatu proses, yang diwakili oleh titik hitam di tengah selembar kertas putih. Titik hitam ini melambangkan perbedaan yang mencolok, seperti perbedaan budaya, agama, ras, gender, atau pendapat. Akan tetapi, pameran ini mengajak penonton untuk melihat lebih dekat, menyadari bahwa titik hitam tersebut bisa menjadi pemicu perubahan, kreativitas, dan keberanian untuk mencoba hal baru.

Tahapan pameran ini tidak hanya menampilkan karya seni sebagai representasi visual kontras layaknya hitam dan putih, melainkan sebagai refleksi mendalam akan dinamika kehidupan. Imajinasi, fantasi, dan perasaan mahasiswa tercermin secara spontan, tanpa konsep track draft formalistik. Inilah yang membuat pameran ini unik dan mengundang penonton untuk menyelami dunia kreativitas yang autentik.

Pameran seni kali ini bukan hanya menjadi sekadar “berpamer”, melainkan panggung untuk menyuarakan pesan tentang keberagaman, perubahan positif, dan pentingnya penggunaan sumber daya dan menyikapi perkembangan globalisasi dengan bijak. Selain itu, harapan dari pameran ini dapat menciptakan ruang dialog antara seni dan masyarakat, serta merangsang pemikiran kritis untuk membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan.* das-kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya