Kamis, 16 Mei 2024
Wisata & Sejarah
Sumur Zamzam (3)

Mata Air di Padang Gersang, Melimpah Sepanjang Zaman

Selasa, 22 September 2015

KISUTA.com - Air Zamzam memang bukan sembarang air. Air ini memancar dari sumbernya di padang gersang, namun tersedia secara berlimpah, dan dari abad ke abad tak pernah kering kendati terus menerus dikonsumsi dalam jumlah sangat banyak, padahal kota Mekah jarang diguyur hujan.

Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30,5 meter. Hingga kedalaman 13,5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.

Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air di sumur Zamzam.

Dahulu di atas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8,3 m x 10,7 m = 88,8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas tempat thawaf. Sehingga tempat untuk meminum air Zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah. Di bawah tanah ini disediakan tempat minum air Zamzam dengan sejumlah 350 kran air (220 kran untuk laki-laki dan 130 kran untuk perempuan), ruang masuk laki perempuan-pun dipisahkan.

Saat ini bangunan di atas sumur Zamzam sudah tidak ada lagi, bahkan tempat masuk ke ruang bawah tanah ini pun sudah ditutup. Sehingga ruang untuk melakukan ibadah thawaf menjadi lebih luas. Tetapi kalau jeli pas thawaf masih dapat dilihat ada tanda di mana sumur itu berada. Sumur itu terletak kira-kira 20 meter sebelah timur dari Ka’bah.

Air Zamzam bukan sekadar H2O, namun mengandung banyak unsur kimiawi dengan komposisi pas yang ternyata sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dari hasil penelitian laboratorium, komposisi kimiawi air Zamzam, yakni Kalsium (Ca) dengan kandungan (ppm) 2,40, Magnesium (Mg) 2,43, Besi (Fe) 0,03, Natrium (Na) 101.05, Kali (K) 4,42, Bikarbonat (HCO3) 155,50, Klorida (Cl) 70,92, Sulfat (SO4) 10,80, Nitrat (NO3) 4,87, dan Florid (F) dengan kandungan 0,60 ppm.

Pabrik pengelolaan air Zamzam, mulai dari penyedotan dari sumurnya hingga proses lanjutan dan bahkan pengemasannya, didirikan pada 1404 H (1984 M) oleh Raja Fahd ibnu Abdul Aziz al-Saud yang diberi nama “King Fahd Cooled Water Charity Factory”. Di antaranya bertugas memproduksi kemasan air Zamzam volume 1liter sebanyak 50 juta buah setiap tahun, untuk dibagikan secara gratis kepada para jamaah haji ataupun jamaah lainnya yang datang ke Mekah terutama saat bulan Ramadhan.

Sejak tahun 1994 lalu, semua jamaah haji tidak diperkenankan membawa sendiri-sendiri air Zamzam, karena pada saat kepulangan, di bandara atau di asrama penampungan haji, setiap orang akan diberi sebanyak 5 liter oleh panitia, sebelum kembali ke tempat masing-masing.* Abu Ainun - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya