Minggu, 28 April 2024
Wisata & Sejarah
Maqam Ibrahim

Batu dari Surga, Tapak Pijakan Pembangun Ka’bah

Selasa, 30 Agustus 2016

KISUTA.com - Maqam Ibrahim adalah tempat pijakan Nabi Ibrahim waktu membangun Ka’bah. Tempat pijakan itu adalah batu ajaib yang dikaruniakan Allah sebagai mukjizat kepada Nabi Ibrahim, di mana batu itu dapat bergerak naik turun sesuai kemauan Nabi Ibrahim ketika beliau membangun tembok Ka’bah. Telapak kaki Nabi Ibrahim membekas di batu pijakan itu.


Batu pijakan itu diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Kedua batu yang menjadi “asesoris” Baitullah ini telah dimuliakan Allah dengan firman-Nya: “Padanya (Baitullah) terdapat tanda-tanda yang nyata di antaranya maqam Ibrahim” (QS. Ali Imran:125) “Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat” (QS al-Baqarah: 125).


Seperti dituturkan Ibnu Abbas ra, bahwa tidak ada sesuatu pun di bumi ini yang berasal dari surga kecuali rukun (Hajar Aswad) dan maqam. Sepeti Hajar Aswad, Maqam Ibrahim ini diturunkan oleh Allah dari surga lewat malaikat Jibril dan Allah akan selalu menjaganya dan kelak mendekati hari kiamat, kedua batu ini akan ditarik kembali ke surga.


Pada batu pijakan itu kedua tapak kaki Nabi Ibrahim membekas jelas, dalamnya 10 cm, panjang tapak 27 cm dengan lebar 14 cm. Jarak tapak antara kaki kanan dan kaki kiri 1 cm. Saat ini Maqam Ibrahim telah disapu perak, tetapi bekas telapak kaki masih terlihat dengan jelas. Namun tidak nampak bekas jari kaki karena maqam ini dulunya terbuka, sehingga hilang akibat terlalu sering disentuh orang.


Letak Maqam Ibrahim kurang lebih 8 meter arah timur Ka’bah, sejajar dengan Multazam. Pada masa Raja Faishal, Maqam Ibrahim dikelilingi dengan bangunan kecil beratap yang dikurung dengan marmer seluas 130 x 180 cm dengan ketinggian 75 cm. Bagi kaum muslimin disyariatkan untuk shalat di Maqam Ibrahim.


Kini Maqam Ibrahim telah dipagar sedemikian rupa agar tidak diperebutkan oleh jamaah yang mau menyentuh atau menciumnya, sebab hal-hal seperti itu bisa mengundang pada kesyirikan. Jamaah hanya dapat melihat bekas tapak Nabi Ibrahim dalam kaca yang dipagar sangat indah berwarna keemasan.


Tentang Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim ini Rasulullah SAW bersabda, “Rukun (Hajar aswad) dan Maqam Ibrahim adalah dua batu akik yang diturunkan dari surga yang telah Allah redupkan sinarnya, kalau seandainya tidak demikian niscaya sinarnya akan menyinari seluruh penjuru dunia dari Timur sampai ke Barat”.


Juga dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra: “Sesungguhnya Rukun dan Maqam Ibrahim adalah batu akik yang diturunkan dari surga, kalau seandainya tidak disentuh oleh dosa-dosa dan kesalahan anak cucu Adam, niscaya mereka akan menyinari seluruh penjuru dunia dari Timur sampai Barat”.* Abu Ainun - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya