Senin, 29 April 2024
Wisata & Sejarah
Mina (1)

Kawasan Lengang Tempat Jutaan Umat “Menginap”

Senin, 5 September 2016

KISUTA.com - Mina merupakan kota kecil yang lengang tanpa penghuni, senyap menakutkan. Lingkungan alamnya yang hanya berupa bukit-bukit batu kering di tengah padang pasir, kerontang tanpa kehijauan yang menyegarkan. Keberadaan kota tak berpenghuni ini menjadi penting, karena menjadi tempat tujuan wajib jutaan jamaah haji. Di kota yang senyap mengerikan ini, jutaan jamaah tumplek menginap tiga malam untuk melaksanakan wajib haji, yaitu mabit dan melempar jumrah.

Dengan luas sekitar 650 hektare, kontur daratan Mina berupa hamparan padang pasir diselang-seling lembah kering dan bukit-bukit berbatu, terletak di antara Kota Suci Mekah dan Muzdalifah. Jarak dari kota Mekah sekitar 20 kilometer. Mina oleh bangsa Arab disebut Muna atau pengharapan, meriwayatkan saat Nabi Adam dibisiki mengenai harapan bertemu dengan Siti Hawa yang berpisah selama 200 tahun setelah keduanya diusir dari Taman Firdaus karena melanggar larangan Allah memakan buah khuldi.

Mengingat begitu pentingnya keberadaan kawasan Mina, pemerintah Arab Saudi terus melakukan pembangunan lingkungan untuk meningkatkan sarana dan prasarana ibadah. Bukit-bukit batu diratakan untuk memperluas lahan perkemahan. Kawasan yang satu dengan lainnya disatukan dengan jalan-jalan besar. Bahkan kini, selain ribuan tenda putih, enam menara berlantai 12 yang mampu menampung 20.000 jemaah juga sudah dibangun dan rencananya akan dikembangkan terus dengan memapas bukit-bukit batu di kawasan Mina hingga mampu menampung satu juta jamaah.

Kawasan Mina juga dilengkapi tiga rumah sakit yakni Mina Wadi, Mina Al-Jisr dan Mina Jalan Baru. Mina Wadi berkapasitas l94 tempat tidur (25 untuk pasien sengatan panas matahari dan 24 ruang observasi dan dua ruang operasi), Mina Al-Jisr berkapasitas 140 tempat tidur dan 28 ruang rawat intensif sedangkan Mina di Jalan Baru berkapasitas 50 tempat tidur.

Delapan rumah jagal yang dibangun oleh Bank Pembangunan Islam dan mampu menampung l,5 juta hewan kurban berada di lembah Muaishim, timur Mina. Sebelumnya hewan-hewan kurban disembelih di dekat jamarat sehingga menyebabkan gangguan kesehatan dan lingkungan. Hewan kurban yang disembelih dikirim ke 25 negara yang memerlukannya.

Di Mina terdapat 25 terowongan yang menghubungkan wilayah itu dengan Mekah, termasuk 41 jembatan, jembatan layang (flyover) dan jalan sepanjang 70 km. Bagi jamaah yang ingin berjalan kaki untuk melempar jumrah, disediakan pula 4,5 km ruas jalan selebar 30 meter.

Sejumlah lokasi penting berada di Mina seperti jamarat (tempat melontar batu di tiga jumrah), masjid bersejarah Al-Khaif. Di dekat jamarat juga terdapat Masjid Al-Baiat, tempat Nabi Muhammad membaiat kaum Ansor sebagai warga setempat. Konon bangunan masjid itu pernah terpendam di tanah dan baru ditemukan lagi setelah sebuah buldozer terantuk bangunan masjid saat kawasan itu akan ditata kembali.* Abu Ainun - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya