Senin, 6 Mei 2024
Wisata & Sejarah

"Sumpah Perawan", Cara Wanita Albania agar Terhormat Menjadi Pria

Minggu, 17 September 2017

KISUTA.com - DI beberapa belahan dunia, menjadi wanita seolah hal yang memalukan dan merugikan. Tradisi di sejumlah negara, terutama yang menganut patriarkal, menjadikan laki-laki lebih terhormat daripada wanita.

Albania merupakan salah satu negara yang menganut sistem patriarkal. Di negara yang dulunya selalu diwarnai dengan pertentangan berdarah serta pembunuhan demi kehormatan di pegunungan Albania, laki-laki sangat dominan dan terhormat. Peran wanita sangatlah dibatasi, yaitu merawat anak-anak dan menjaga rumah. Bahkan, kehidupan seorang wanita hanya dianggap setengah dari kehidupan laki-laki.

Saking terhormatnya posisi seorang pria di Albania, penduduk setempat mempunyai tradisi yang memperbolehkan seorang wanita dalam menjadi “pria”. Artinya, mereka mengambil tanggung jawab dan kehormatan sebagai kepala keluarga untuk melindungi rumah dan keluarganya, yang secara sosial menjadi tugas dan tanggung jawab pria. Mereka dijuluki perawan tersumpah dari Albania atau burneshas atau ada juga yang menyebut sebagai virgjinesha.

Untuk menjadi pria, para wanita harus melakukan sumpah perawan atau virgjinesha di bawah hukum Kanun (suku setempat). Sebagai imbalan karena telah mengorbankan kewanitaannya, oleh masyarakat Kanun mereka akan diakui sebagai seorang pria seumur hidupnya dan mendapat keistimewaan maskulin. Rok dan blus berganti menjadi celana dan kemeja, rambut dipotong sangat pendek seperti pria. Mereka juga melakukan kegiatan yang biasa dilakukan oleh para pria Albania. Mereka pun dipanggil “paman”, seperti halnya panggilan untuk pria-pria di Albania.

Namun kini kondisinya sudah berubah, tradisi virgjinesha sudah tak lagi dilakukan. Para wanita di Albania tak lagi terobsesi menjadi seorang pria, karena persamaan gender di negara ini sudah mulai berlangsung. Saat ini, wanita Albania memiliki hak yang sama dengan kaum pria.

Seorang virgjinesha yang sekarang sudah berusia 78 tahun, Pasha Keqi mengatakan, zaman sudah berubah, termasuk tradisi virgjinesha. Menurut wanita yang hampir 60 tahun kehilangan hampir semua jejak kewanitaannya ini, wanita Albania masa kini lebih modern.

“Dahulu akan lebih baik menjadi seorang laki-laki, karena sebelumnya seorang wanita dan hewan dianggap hal yang sama. Namun sekarang, ketika hak wanita sama dengan hak pria, saya pikir hari ini akan menyenangkan bila saya kembali menjadi seorang wanita,” ujar Pasha Keqi, satu dari sedikit virgjinesha yang tersisa, seperti dikutip odditycentral.com, beberapa waktu lalu.* Ati - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya