Kamis, 2 Oktober 2025
Herbal & Kesehatan
Menu Ramadhan

Makanan Khas Berbuka Puasa di Beberapa Negara

Minggu, 20 Mei 2018

KISUTA.com - Sebagai ibadah yang dilaksanakan satu tahun sekali selama satu bulan penuh, ibadah puasa melahirkan tradisi di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Di setiap negara, selalu ada tradisi yang mengiringi puasa Ramadhan, salah satunya tradisi menyediakan makanan berbuka yang menjadi ciri khas masing-masing negara.

Berikut, kisuta.com akan menampilkan beberapa menu berbuka puasa yang menjadi cirri khas beberapa negara di dunia.

Sawine - Makanan khas berbuka puasa ini biasa dihidangkan oleh umat Islam di Republik Trinidad dan Tobago, negara kepulauan paling selatan kawasan Karibia. Di negara yang letaknya sekitar 11 kilometer dari Republik Venezuela ini, sekitar 6 persen penduduknya memeluk agama Islam dan umumnya tinggal di Trinidad.

Ketika bulan Ramadhan, umat Islam di negara ini menyiapkan takjil atau makanan berbuka puasa bernama sawine. Sawine dibuat dari bihun yang mempunyai rasa manis. Sawine disajikan dengan kacang-kacangan dan kuah susu yang dibumbui dengan rempah-rempah seperti jahe serta kayu manis. Sawine paling enak disajikan saat masih panas.

Fruit Chaat - Makanan berbuka puasa ini menjadi andalan umat Islam di Pakistan dan India Utara. Fruit chaat dibuat dari potongan buah pepaya, pisang, jeruk, delima merah, anggur, apel, nanas, dan kentang atau ubi manis yang sudah dikukus terlebih dahulu.

Sepintas, fruit chaat menyerupai salad buah, hanya saja potongan buah dalam fruit chaat dibalur dengan saus yang dibumbui rempah-rempah. Saus berwarna kecoklatan ini rasanya manis berpadu dengan rasa rempah yang cukup tajam.

Selain disajikan di rumah-rumah umat Islam, fruit chaat banyak dijajakan di kedai-kedai pinggir jalan. Di India Utara dan Pakistan, makanan ini termasuk hidangan cepat saji dan dapat ditemui di luar bulan Ramadhan.

 

Batata Harra - Umat Islam di Lebanon mempunyai makanan berbuka atau mezee yang selalu tersedia di meja-meja makan umat Islam di negara ini. Makanan berbuka bernama batata harra itu, terbuat dari kentang yang rasanya pedas, sesuai dengan namanya batata harra yang berarti “kentang pedas”.

Proses pembuatan batata harra sangat mudah. Kentang, paprika merah, ketumbar, cabai, dan bawang putih digoreng bersamaan dalam minyak zaitun. Untuk menambah rasa dan aroma makanan berbumbu minimalis ini, ditambahkan irisan daun ketumbar untuk menambah rasa dan aroma pada hidangan kentang.

Batata harra biasa disantap untuk membatalkan puasa, sebelum makan makanan berat. Makanan ini sangat cocok bagi mereka yang sedang berada di perjalanan saat berbuka puasa.

Fesenjan - Di Persia, umat Islamnya mengenal fesenjan atau juga disebut khoresht-e fesenjan atau fesenjoon sebagai hidangan berbuka puasa. Hidangan ini termasuk hidangan istimewa dalam kuliner Persia, Irak, dan Iran.

Fesenjan menyerupai kaldu kental yang terbuat dari sirup delima dan kenari. Kaldu yang digunakan untuk membuat fesenjan biasanya kaldu unggas seperti bebek atau ayam. Bahan lainnya adalah bola daging giling, ghormeh atau potongan daging domba, dan ikan. Ada juga fesejan yang tidak menggunakan daging.

Fesejan bisa berasa manis atau asam, tergantung cara memasaknya. Warga Persia biasanya menyantap fesejan yang sudah disimpan seharian, karena makanan ini akan terasa lezat jika bumbu-bumbunya sudah meresap.

Fesenjan disajikan dengan nasi putih atau kuning khas Persia yang disebut polo atau chelo. Karena tekstur dan rasanya yang cenderung tajam, makanan ini biasa dijadikan menu makanan utama.

Fule Medames - Makanan berbuka puasa di Mesir dikenal dengan nama fule medames atau bisa juga disbeut ful, Hidangan ini terbuat dari kacang fava yang dimasak dalam waktu cukup lama hingga lumat.

Fule medames paling nikmati disajikan dengan minyak sayur, jintan, peterseli, bawang merah, bawang putih, dan air jeruk lemon. Makanan ini biasanya dimakan oleh warga Mesir untuk sarapan. Tetapi saat bulan Ramadhan lebih populer untuk menu berbuka.

Makanan yang bisa juga ditemukan di pedagang kaki lima Mesir ini, mengandung gizi lengkap, terdiri dari roti, acar sayuran, dan rempah daun segar yang disajikan di sisi piring seperti daun lalapan.

Meskipun menjadi makanan pokok di Mesir dan Sudan, namun fule medames juga populer di Levant, Somalia, Djibouti, Eritrea, Ethiopia, dan Arab Saudi.

Lahm Lhalou - Makanan berbuka puasa yang sangat populer di Negara Algeria bernama lahm lhalou yang berarti “daging manis”. Menyantap makanan ini menjadi kebiasaan saat berbuka puasa warga Algeria. Biasanya mereka mengawalinya dengan memakan beberapa buah kurma, kemudian disusul dengan lahm lhalou. Di luar bulan puasa, makanan ini biasa dijadikan menu sarapan.

Sesuai namanya, makanan ini terbuat dari daging domba yang dimasak dengan buah prune dan kuah berbumbu kunyit. Lahm lhalou mempunyai cita rasa daging domba yang tajam dengan bumbu pekat dan sentuhan manis buah prune. Makanan tradisional ini kemudian disajikan bersama sumber karbohidrat berupa biji-bijian dan taburan kacang almond panggang.* Uma - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya