Senin, 29 April 2024
Wisata & Sejarah
Raudhah

Taman Surga yang Ijabah

Senin, 19 Agustus 2019

KISUTA.com - Kamar Nabi Muhammad SAW dengan istrinya, Siti Aisyah, terletak di samping Masjid (Nabawi). Ketika itu, jika Nabi I’tikaf (bermalam di masjid) beliau cukup menjulurkan kepalanya di pintu kamar untuk disisirkan rambutnya oleh Siti Aisyah. Ketika Nabi SAW meninggal, beliau dimakamkan di dalam kamarnya dan Siti Aisyah tetap tinggal di kamar itu.

Ruang di antara kamar Nabi SAW dengan mimbar masjid itulah yang dikenal sebagai Raudhah atau Raudhatul Jannah (taman surga). lokasi ini teramat istimewa, merupakan area yang mustajab untuk berdo’a kepada Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah. Rasulullah bersabda, “Di antara rumah dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga, dan mimbarku di atas telagaku”.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat dan Masjid Nabawi terus mengalami perluasan dan perbaikan, rumah Nabi yang sekaligus menjadi makamnya termasuk taman surga itu menjadi bagian dari masjid, bahkan kini berada di pelataran tengah bagian utara.

Area Raudhah tampak lain dibanding area lainnya di Masjid Nabi itu. Ditandai dengan permadani kombinasi putih dan abu-abu, ini sangat kontras dengan permadani umumnya di Masjid Nabawi yang berwarna merah. Area Raudhah seluas (22 x 15) m2 sangat terbatas menampung jamaah, yang setiap saat “diburu” puluhan ribu jamaah untuk munazat, paling tidak sempat memanjatkan doa singkat.

Ibadah yang dilakukan di Raudhah, seperti tertulis dalam beberapa hadits, akan membawa pelakunya ke surga. Sedemikian hebatnya daya tarik Raudhah sehingga selalu menjadi perbincangan hangat para jamaah haji yang sedang berada di Madinah. Belum afdol rasanya kalau belum pernah merasakan nikmatnya beribadah di Raudhah.

Setiap saat puluhan ribu jamaah berebut masuk ke ruang “sempit” dari luasnya Masjid Nabawi. Ada yang sengaja datang jam 3 dinihari, berbondong-bondong sehabis shalat subuh (khususnya ibu-ibu), dan banyak pula yang berdesak-desakan saat menjelang shalat dhuhur sampai sehabis waktu shalat Isya.

Merasakan langsung aura suci taman surga ruang Al Raudhah, hanya ada takjub luar biasa terhadap keagungan Allah SWT dan kemuliaan Rasul-Nya. Semua memanjatkan doa, memohon ketentraman dan kebahagiaan dalam hidupnya, dan mohon agar kelak bisa mendapat syafaat Rasulullah sehingga diterima di surga-Nya.* Abu Ainun - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya