Senin, 29 April 2024
Wisata & Sejarah
Tanbo Art

Taburan Keindahan di Atas Hamparan Sawah

Minggu, 1 Maret 2020

KISUTA.com - Tanbo art, mungkin Anda baru mendengarnya. Memang, tanbo art masih kurang populer di dunia, karena karya seni unik ini hanya ada di Jepang. Kalangan seniman menyebut tanbo art sebagai karya seni bercita rasa tinggi, karena pengerjaannya sangat rumit dan membutuhkan ketelitian.

Tanbo art adalah seni melukis di atas sawah. Para petani, menjadikan hamparan sawah sebagai kanvas raksasa dan tanaman padi sebagai catnya.

Tanbo art berbeda dengan crop circle yang juga merupakan seni melukis di ladang atau persawahan. Pada crop circle, padi atau gandum harus direbahkan dalam jumlah yang banyak untuk membentuk suatu logo, lambang, atau gambar tertentu. Sedangkan dalam teknik melukis tanbo art, padi cukup ditanam dalam varietas dan warna yang beragam, sehingga dapat menampilkan gambar yang dikreasikan untuk membentuk gambar yang diinginkan.

Tanbo art pertama kali muncul pada tahun 1993 di desa Inakadate, Prefektur Aomori di wilayah Tohoku. Letaknya sekitar 600 mil dari Tokyo, Ibu Kota Jepang. Pada masa itu, penduduk Inakadate sedang mencari cara untuk merevitalisasi desa mereka.

Eksplorasi arkeologi menyebabkan kesadaran bahwa padi telah ditanam di daerah tersebut selama lebih dari 2.000 tahun. Untuk menghormati sejarah ini, mulailah mereka membuat inovasi karya seni dan sawah dipilih sebagai medianya.

Proses penciptaan Tanbo Art lumayan rumit dan penuh ketelitian. Desain gambar dibuat awal dengan bantuan komputer sebelum diterapkan di atas “kanvas hijau raksasa”. Untuk memperoleh warna yang beraneka rupa, petani Inakadate menggunakan empat jenis varian padi.

Pada sembilan tahun pertama pembuatan tanbo art, petani Inakadate hanya membuat lukisan Gunung Iwaki. Saat musim tanam tiba, sekitar 8 ribu petani mulai membuat gambar di atas sawah seluas 15 ribu m2 dan menanam padi sesuai pola tersebut. Untuk pewarnaannya, mereka mengambil dari varietas padi yang berbeda. Perbedaan tersebut dimaksudkan agar hasil yang dihasilkan dapat maksimal. Jenis padi yang digunakan adalah tsugaru-roman untuk warna hijau serta kodaimai untuk warna kuning dan merah.

Ketika musim panas berlangsung, padi pun mulai tumbuh dan karya seni unik tersebut mulai terlihat. Warna padi yang semula hijau, mulai mengalami perubahan. Kemudian pada bulan Juli, ketika padi telah matang, pengunjung pun bisa melihat karya seni indahnya. Dengan pembuatan yang memakan proses yang lumayan panjang, hasilnya pun cukup mengesankan.

Para pengunjung yang ingin melihat dan mengabadikan lukisan di atas sawah tersebut, harus naik ke menara setinggi 22 meter. Dari ketinggian, gambar yang tercipta dapat terlihat dengan jelas. Sekitar 150 ribu wisatawan datang ke Inakadate untuk melihat karya seni yang sungguh unik ini.

Saat ini, setiap bulan April tiba, para petani di Inakadate berkumpul dan memutuskan padi varian apa yang akan ditanam, karena disesuaikan dengan gambar yang akan dilukis di atas sawah. Misalnya saja, pada tahun 2007 ada sekitar 700 petani yang membantu satu proyek Tanbo Art.

Apabila pada awal dikenalkannya tanbo art, petani Inakadate hanya melukis Gunung Iwaki saja, maka saat ini tema dari gambar yang dibuat pun semakin beragam. Mulai dari gambar lukisan Monalisa karya Leonardo Da Vinci, Raja Napoleon dari Prancis, tokoh kartun seperti Naruto sampai tokoh-tokoh dalam legenda Jepang.

Tanbo art pun tidak lagi hanya bisa dinikmati di Desa Inakadate saja, tetapi juga sudah bisa dinikmati di daerah lain di Jepang. Ide kreatif petani Inakadate diikuti pula oleh daerah lainnya. Hingga sekarang, sudah banyak lukisan tanbo art yang dihasilkan oleh tangan tangan kreatif para petani Jepang. Selain di Inakadate, daerah Yonezawa di Perfektur Yamagata juga sudah memiliki sawah unik seperti ini.

Karya seni unik bercita rasa tinggi ini telah menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Jepang. Selain bisa menikmati keasrian daerah persawahan, wisatawan juga sekaligus menikmati keindahan lukisan raksasa yang terdapat pada lahan persawahan tersebut. Di tulisan ini, ada beberapa lukisan di atas sawah yang bisa dinikmati oleh sahabat kisuta.com.* Ati - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya