Senin, 29 April 2024
Wisata & Sejarah
Kawah Putih

Keindahan Menakjubkan di Balik Misteri Domba Lukutan

Sabtu, 7 Maret 2020

KISUTA.com - Kawah Putih merupakan salah satu obyek wisata yang sangat terkenal di Kab. Bandung. Hamparan kawah berwarna putih yang sangat luas, menjadi pesona obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

Kawah Putih memang unik karena warna airnya bisa berubah, mulai berwarna putih, hijau apel, kebiru-biruan, hingga coklat. Perubahan warna ini tergantung cuaca, namun seringnya berwarna putih disertai kabut tebal di atasnya.

Keindahan kawah ini semakin memesona karena bebatuan berwarna putih yang terhampar di sekitar kawah. Apalagi keberadaan pohon-pohon kering membuat pemandangan di sekitar kawan semakin eksotis.

Di balik keindahan Kawah Putih, ada sejumlah misteri yang menyelimutinya. Misteri yang berkembang di tengah-tengah masyarakat setempat, berhubungan dengan Gunung Patuha yang menaungi Kawah Putih. Gunung Patuha terkenal sangat angker. Keangkerannya menyebar dari mulut ke mulut. Zaman dulu, tak ada orang yang berani mendekati gunung itu. Di puncak gunung yang bernama Puncak Kapuk, diyakini masyarakat setempat sebagai tempat pertemuan para leluhur di waktu-waktu tertentu.

Masyarakat juga meyakini, ada salah satu hewan peliharaan leluhur yang sering menampakkan diri, yaitu seekor domba berwarna kehijauan mirip lumut. Karena warnanya mirip lumut, domba itu kemudian disebut domba lukutan yang dalam bahasa Sunda berarti domba berlumut. Konon, di waktu-waktu tertentu domba lukutan sering menampakkan diri.

Meskipun belum ada bukti yang bisa menguak misteri domba lukutan itu, namun warga setempat mempunyai tradisi yang tetap terjaga hingga kini, yaitu ruwatan. Berbagai macam sesajen tersaji saat ruwatan yang menjadi tradisi tahunan ini. Secara umum, ruwatan diartikan sebagai wujud rasa syukur pada Sang Maha Pencipta.

Misteri yang meliputi Kawah Putih dan Gunung Patuha bukan hanya terkait keberadaan domba lukutan saja, karena sebelum tahun 1837 tak ada orang yang mendekati Gunung Patuha. Masyarakat menganggap Gunung Patuha “memakan” siapa pun yang mendekati gunung tersebut. Jangankan manusia, burung pun takut melintasi Gunung Patuha.

Cerita itu kemudian sampai ke telinga Franz Wilhelm Junghun yang merupakan seorang botanis kelahiran Jerman. Pada 1837, Junghun melakukan penelitian di Gunung Patuha dan tidak mempedulikan cerita-cerita angker yang didengarnya. Gunung Patuha yang masih berupa hutan belantara kala itu ditembus Junghun dengan tekad memecahkan misteri yang membuat bulu kuduk warga saat itu merinding. Tak disangka, perjalanan Junghun saat itu justru berhasil memecahkan misteri.

Junghun menemukan sebuah danau kawah yang sangat indah dengan bau belerang yang menyengat. Setelah diteliti, kandungan belerang di kawah itu ternyata sangat tinggi. Itulah yang menyebabkan burung enggan melintas di atas gunung setinggi 2.436 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Selepas penemuan itu, di lokasi sempat dibangun pabrik belerang bernama Zwavel Ontgining Kawah Putih. Pabrik itu dibangun saat masa kolonial Belanda. Saat Indonesia dijajah Jepang, pabrik itu tetap dikelola dan berganti nama jadi Kawah Putih Kenzaka Gokoya Ciwidey.

Terlepas dari misteri yang meliputinya, Kawah Putih merupakan obyek wisata yang patut dikunjungi. Kawah Putih berada di selatan Kabupaten Bandung, tidak jauh dari obyek wisata Situ Patenggang. Selain Kawah Putih, di lokasi tersebut ada Kawah Saat yang letaknya di sebelah barat. Kawah Putih dan Kawah Saat terbentuk akibat letusan Gunung Patuha yang terjadi sekitar abad X dan XII.

Untuk mencapai lokasi Kawah Putih, Anda boleh menggunakan kendaraan sendiri atau naik kendaraan ontang-anting yang disediakan pengelola. Apabila menggunakan ontang-anting, Anda dikenakan tarif Rp 28.000 per orang, sudah termasuk tiket masuk. Apabila memilih menggunakan kendaraan sendiri, maka dikenakan tiket sebesar Rp 150.000 per mobil dan tiket masuk Rp 15.000 per orang. Tertarik menikmati keindahan Kawah Putih? Tak Ada salahnya memasukkan Kawah Putih dalam jadwal akhir pekan Anda.* Ati - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya