Senin, 20 Mei 2024
Sosok Inspirasi
Tsabit bin Qeis

Juru Bicara Rasulullah

Rabu, 6 Mei 2020

KISUTA.com - Tsabit adalah juru bicara Rasulullah dan juru bicara Islam. Kalimat dan kata-kata yang keluar dari mulutnya kuat, padat, keras, tegas dan mempesona.

Pada tahun datangnya utusan-utusan dari berbagai penjuru semenanjung Arabia, datanglah ke Madinah perutusan Bani Tamim yang mengatakan kepada Rasulullah untuk berbangga diri yang akan disampaikan oleh penyair dan juru bicaranya, Utharid bin Hajib.

Setelah juru bicara mereka menyatakan selesai, Nabi pun berkata kepada Tsabit bin Qeis, “Berdirilah dan jawablah!”. Tsabit pun bangkit, menjawab dengan cerdas dan mempesona semua permasalahan tentang agama Islam, “Kami adalah pembela-pembela agama Allah dan penyokong-penyokong Rasulnya…”.

Tsabit telah menyaksikan perang Uhud bersama Rasulullah dan peperangan penting sesudah itu. Corak pengorbanannya menakjubkan, sangat menakjubkan! Dalam peperangan melawan orang-orang murtad, ia selalu berada di barisan terdepan, membawa bendera Anshar, dan menebaskan pedangnya yang tak pernah menumpul dan tak pernah berhenti.

Tsabit bin Qeis yang mencapai kedudukan puncak sebagai jubir dan sebagai pahlawan perang, juga memiliki jiwa yang selalu ingin kembali menghadap Allah Maha Pencipta, hatinya khusu’ dan tenang tentram. Ia adalah pula salah seorang muslimin yang paling takut dan pemalu kepada Allah.

Sewaktu turun ayat mulia: “Sesungguhnya Allah tidak suka pada setiap orang yang congkak dan sombong”(QS. 31 Lukman:18). Tsabit menutup pintu rumahnya dan duduk menangis. Berita ini sampai kepada Rasulullah yang segera memanggilnya dan menanyainya. Maka kata Tsabit, “Ya Rasulullah, aku senang kepada pakaian yang indah dan kasut yang bagus, dan sungguh aku takut dengan ini akan menjadi orang yang congkak dan sombong”.

Bicaranya itu dijawab oleh Nabi sambil tertawa senang, “Engkau tidaklah termasuk dalam golongan mereka itu, bahkan engkau hidup dengan kebaikan, dan mati dengan kebaikan, dan engkau akan masuk surga….!”

Ketika turun firman Allah Ta’ala; “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian angkat suara melebihi suara Nabi…karena dengan demikian amalan kalian akan gugur, sedang kalian tidak menyadarinya…!” (QS 49 al-Hujurat:2). Tsabit menutup pintu rumahnya lagi, lalu menangis. Rasul mencarinya dan menanyakan tentang dirinya.

Kata Tsabit kepada Rasulullah, “Sesungguhnya aku ini seorang manusia yang keras suara, dan sesungguhnya aku pernah meninggikan suaraku dari suaramu wahai Rasulullah! Karena itu tentulah amalanku menjadi gugur dan aku termasuk penduduk neraka!”.

Rasulullah pun menjawabnya:–”Engkau tidaklah termasuk salah seorang di antara mereka bahkan engkau hidup terpuji…dan nanti akan berperang samapai syahid, hingga Allah bakal memasukkanmu ke dalam surga…!”* Abu Ainun/”Karakteristik Perihidup Sahabat Rasulullah” - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya