Jumat, 17 Mei 2024
Artikel Opini
Esai

Ramadan, Corona dan Ajaran Mengendalikan

Minggu, 17 Mei 2020

KISUTA.com - Ramadan tahun ini mungkin berbeda. Berbagai tradisi yang biasanya menggeliat, di tahun ini harus ditunda. Ya, kita dipaksa untuk menyesuaikan diri, karena ada tamu khusus bernama Corona.

Tahun ini mungkin tak perlu ngabuburit di keramaian, berdesakan di pasar jelang Lebaran atau berdempetan di angkutan umum dan bermacet ria untuk mudik. Kita harus berjaga jarak untuk saling menjaga dari Corona.

Sebentar, sebelum sibuk melemparkan umpatan, ada baiknya kita merenung dan mawas diri. Jangan-jangan, ada yang salah dengan kebiasaan kita selama ini dalam memaknai berbagai tradisi Ramadan. Bukankah Ramadan itu sangat lekat dengan ajaran mengendalikan? Tetapi kita malah asyik bergumul dengan syahwat melampiaskan.

Hakikat puasa adalah pengendalian diri. Menjaga jarak dari berbagai hal yang sifatnya memuaskan nafsu. Tidak makan dan minum di siang hari. Menjaga lisan dari ucapan yang bisa mencederai. Menarik diri dari berbagai kegiatan yang membuat kita berjarak dengan Tuhan.

Saat Ramadan bersamaan dengan wabah Corona, ini menjadi kesempatan yang baik untuk betul-betul belajar mengendalikan diri. Memaknai kembali berbagai tradisi Ramadan agar tak bertentangan dengan hakikat kehadirannya. Supaya Ramadan kita bermakna, Corona segera pergi.

Banyak hal yang biasanya boleh dilakukan, kita tunda dulu untuk kebaikan bersama. Ngabuburit di rumah tak kalah bermakna. Berbagi kebahagiaan dengan mereka yang terdampak Corona, tak kalah menyenangkan dibanding berburu diskon sambil desak-desakan. Kirim rezeki ke kampung sambil silaturahmi dalam jaringan internet, tak kurang bermakna dari mudik.

Ramadan tahun ini mungkin berbeda. Kita sedang diberi kesempatan yang belum diberikan pada tahun-tahun sebelumnya, untuk betul-betul belajar mengendalikan diri.***


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya