Warning: file_get_contents(https://geolocation-db.com/json/548bd320-00be-11ee-82dd-87424d907439/3.141.3.163): failed to open stream: HTTP request failed! in /home/kisuta/public_html/app_www_23/controllers/counter.php on line 22
Tentang Jumrah
Rabu, 15 Mei 2024
Artikel Opini
Kolom

Tentang Jumrah

HD Sutarjan Petualang Jiwa
Jumat, 31 Juli 2020

KISUTA.com - Ketika Nabi Ibrahim bermaksud menyembelih Nabi Ismail untuk melaksanakan perintah Allah SWT, tiba-tiba datanglah setan menghampiri. Setan bermaksud menggoda Ibrahim agar menghentikan niatnya untuk menyembelih Ismail. Namun dengan penuh keyakinan, dan ketakwaan terhadap Allah SWT, Ibrahim tetap melaksanakan perintah itu.

Ibrahim tahu kalau tujuan setan atau iblis pada hakikatnya untuk mengajaknya melanggar perintah Allah. Karena itu, Ibrahim kemudian mengambil tujuh batu kerikil dan melemparnya ke setan.

Tak berhasil mempengaruhi Ibrahim, setan lalu membujuk Hajar, istri Ibrahim. Setan mempengaruhi Hajar jika sebagai seorang ibu pasti tak akan sampai hati mengetahui buah hatinya dikorbankan. Tapi Hajar menolak dan melempari setan dengan batu kerikil seperti yang dilakukan Ibrahim.

Setan lalu beralih menggoda Ismail yang dianggap masih rapuh keimanannya. Tapi Ismail ternyata juga menunjukkan perlawanan. Ia kukuh memegang keimanannya dan yakin dengan sepenuh hati akan perintah Allah SWT.

Ibrahim, Hajar, dan Ismail lalu bersama-sama melempari setan dengan batu kerikil. Allah SWT pun memuji upaya Nabi Ibrahim AS dan keluarga karena dianggap berhasil dalam menghadapi ujian Allah SWT.

Itulah peristiwa yang menjadi pelajaran bagi umat manusia. Pelemparan batu kerikil itu kemudian menjadi kewajiban bagi setiap jamaah haji sebagai bentuk keteladanan atas kemuliaan dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Ini menjadi salah satu ritual haji yang disebut (melempar) jumrah.

Secara simbolik, jumrah adalah kegiatan melemparkan batu-batu kecil ke sebuah tugu yang berdiri tegak, sebagai asumsi pelemparan dan permusuhan terhadap setan dan iblis. Secara substansial, ritual simbolik ini dapat diinterpretasikan sebagai komitmen seorang muslim untuk mengekang segala bentuk tindak pembudakan yang diarahkan nafsu setaniahnya. Ritual melempar jumrah dapat diartikan sebagai simbol komitmen pembebasan seorang muslim dari potensi orientasi-orientasi kejahatan yang ada dalam dirinya.***


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya