Jumat, 10 Mei 2024
Sosok Inspirasi
Sidik Nur Aziz

KKN Bali Ndeso, Mahasiswa Unisri Ini Merebranding Makanan Lokal Ceriping Pohong

Senin, 24 Agustus 2020
aziz1.jpg
Dok.Pri
SIDIK Nur Aziz ketika memberikan pendampingan kepada Ibu Siti, pertengahan Agustus 2020.*

KISUTA.com - Adanya Covid-19 secara nyata juga berdampak terhadap bidang ekonomi, terlebih seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Seperti terjadinya penurunan penjualan yang dirasakan oleh salah satu pelaku usaha mikro, yakni Ibu Siti yang memiliki usaha pembuatan ceriping pohong di Desa Semin, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.

Ceriping pohong merupakan makanan khas dari Desa Semin yang sudah ada sejak nenek moyang dan turun temurun. Bahkan Ceriping pohong juga dijadikan sebagai usaha keluarga, salah satu pelaku usaha ini yaitu Ibu Siti.

Menurut Ibu Siti, saat pada kondisi normal ia bisa menjual ceriping pohong ke pengepul pasar hingga 2 karung dengan berat mencapai 30 Kg. Untuk harga ceriping pohong per kilo sebesar Rp 10.000. Akan tetapi semenjak adanya Covid-19 banyak pengepul langganannya yang tutup karena sepinya pasar, sehingga Ibu Siti hanya bisa menjual ceriping ke pasar kecil.

Mendapati kondisi seperti ini, Sidik Nur Aziz, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta yang sedang melaksanankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan penyuluhan dan pendampingan rebranding produk dalam upaya peningkatan pemasaran ceriping pohong, pada pertengahan Agustus 2020. Di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Andika Drajat M.,SIP.,MA.

Dalam upaya rebranding produk, Sidik menggunakan konsep marketing mix 4P yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Saluran Distribusi) dan Promotion (Promosi).

Sedangkan pendampingannya yaitu membantu produksi dengan menggunakan bahan higenis dan mentaati protokol kesehatan (menggunaan masker saat produksi), memberikan pelatihan pengemasan Ceriping Pohong dengan kemasan yang praktis tetapi tidak menghilangkan kekhasan ceriping yaitu pengemasan menggunakan kantong plastik sehingga ceriping tidak mudah lembab dan efisien untuk dijual dengan berbagai ukuran sesuai selera (bisa bijian atau kiloan).

Sidik juga lebih menekankan membantu mempromosikan dengan menggunakan sosial media. Selain itu, pemasaran dapat dititipkan ke warung, angkringan dan beberapa toko oleh-oleh.

Menurut Sidik, dalam kondisi pandemi saat ini promosi secara online merupakan pilihan yang tepat karena dianggap praktis dan mudah menjangkau banyak orang.

"Dalam kondisi sulit seperti ini, Ibu Siti sangat berterima kasih karena telah didampingi dalam upaya peningkatan pemasaran produk melalui rebranding," ujar Sisik.* das - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya