Senin, 6 Mei 2024
Sosok Inspirasi
Ika Dwi Meilawasih

Mahasiswi Agroteknologi Ini Olah Ubi Ungu Jadi Makanan Kekinian

Jumat, 28 Agustus 2020
ika_5.jpg
Dok.Pri

KISUTA.com - Masyarakat Indonesia belum semuanya memiliki kesadaran untuk mengkonsumsi makanan karbohidrat non beras. Hal itu disebabkan karena ketersediaan bahan pangan seperti misalnya ubi ungu yang masih belum begitu mudah didapat. Peminat ubi biasanya orang dewasa saja yaitu dimakan sebagai teman minum teh yang diolah dengan cara direbus atau digoreng saja.

Melihat kondisi seperti ini, Ika Dwi Meilawasih, mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian yang sedang mengikuti KKN Bali Ndeso Unisri, berbagi ilmu meningkatkan pengelolaan pangan lokal ubi ungu untuk mengangkat perekonomian masyarakat terdampak Covid-19.

Di bawah arahan dosen pembimbing, Andika Drajat M.,SIP., MA, Ika melakukan pelatihan kepada masyarakat sekitar RT 002 RW 012 Geneng Purwosari, Wonogiri untuk membuat produk makanan yang berbahan dasar ubi ungu. Hasil olahannya itu ia beri nama "Bola-bola Ubi Ungu Coklat Lumer".

Pelatihan dilakukan di kediamannya yang diikuti tetangga sekitar, pertengahan Agustus 2020. Setiap pertemuan diikuti warga yang jumlahnya dibatasi. Tentunya untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

Menurut Ika, tidak banyak bahan yang digunakan untuk membuat bola-bola ubi ungu coklat lumer. Bahannya hanya ubi ungu, tepung terigu dan tepung maizena sebagai campuran, coklat batang sebagai isi, lalu tepung panir untuk kulitnya.

"Tujuan saya memilih membuat bola-bola ubi ungu coklat lumer adalah agar tidak hanya orang dewasa saja yang minat mengkonsumsi ubi, namun anak-anak juga akan minat mengkonsumsi ubi karena coklat lumernya ini yang menarik bagi anak-anak. Dan memang benar saat pelatihan kemarin banyak anak-anak yang ikut mencicipi hasil dari bola-bola ubi coklat lumer dan ternayata sangat menyukainya," kata Ika, sumringah.

Selain melakukan pelatihan pembuatan bola-bola ubi ungu coklat lumer, Ika juga mengajarkan bagaimana agar bola-bola ubi ungu coklat lumer bisa memiliki nilai jual dan banyak yang tertarik. Selain bola-bola ubi ungu coklat lumer nya yang menarik dengan luaran yang garing, dalamnya yang berwarna ungu, dan coklatnya yang lumer perlu juga mengemas bola-bola ubi ungu dengan menarik.

Pengemasan yang diajarkannya yaitu menggunakan besek kecil. Penggunaan besek kecil, menurutnya karena terlihat lebih estetik. Selain itu, penggunaan uga bisa mengurangi sampah plastik.

"Dengan kemasan yang lebih menarik, masyarakat jadi bisa menjual makanan yang berbahan dasar dari pangan lokal ini menjadi produk makanan kekinian yang akan banyak diminati oleh semua umur dengan nilai jual yang lumayan. Ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama yang terdampak Covid-19," pungkasnya.* das - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya