Warning: file_get_contents(https://geolocation-db.com/json/548bd320-00be-11ee-82dd-87424d907439/3.145.35.178): failed to open stream: HTTP request failed! in /home/kisuta/public_html/app_www_23/controllers/counter.php on line 22
Cara Mengatasi Stres agar tak Jadi Depresi
Selasa, 14 Mei 2024
Unik Menarik
Tips Kesehatan

Cara Mengatasi Stres agar tak Jadi Depresi

Senin, 2 November 2020

KISUTA.com - Stres terus-menerus akan membuat pengidapnya menjadi penderita depresi, bisa gila bahkan memutuskan bunuh diri. Depresi lebih sering diartikan stres yang berkepanjangan. Tapi jangan salah, ada juga stres yang tidak berakhir dengan depresi.

Munculnya depresi akibat perasaan sedih yang mendalam. Tapi kadang peristiwa sedih yang dialami tidak sebanding dengan perasaan sedih tersebut, dan terus-menerus dirasakan sampai melebihi waktu sebenarnya.

Secara umum gejala depresi tampak pada tiga bagian, yaitu gejala fisik, mental, dan sosial. Dari fisik, orang depresi biasanya lebih malas dari kehidupan sehari-hari, susah tidur, malas makan, pikiran kosong, kehilangan motivasi, cepat capek, bahkan gampang sakit. Sedangkan dari segi mental, orang depresi lebih cepat marah, sensitif, merasa useless, tidak percaya diri, sering mendramatisir rasa kecewa, dan sering ketakutan akan karma yang akan menimpa mereka karena kesalahan yang diperbuat. Untuk urusan sosial, kebanyakan orang depresi akan sering menghindar saat-saat menyenangkan, menjauh dari realistis, malu bertemu orang lain, uring-uringan tanpa alasan, serta tanpa sadar jadi orang yang menyebalkan.

Untuk mengatasinya, disarankan melakukan berbagai terapi. Misalnya saja psikoterapi, yaitu lebih menerima perhatian dan saran dari orang lain agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dalam hidup. Tentu saja hal ini dilakukan dengan cara bertahap untuk bisa menerima tanggung jawab dan tekanan hidup yang dialami. Ada juga terapi kognitif yang dilakukan dengan cara mengubah cara pandang negatif dan rasa putus asa. Sedangkan untuk penderita depresi berat, bisa diterapkan terapi elektrokonvulsif, yaitu dengan cara memberikan kejutan listrik untuk merangsang kinerja otak yang beku, biasanya sih untuk penderita yang ingin bunuh diri.

Selain terapi, penggunaan obat penenang juga ada baiknya, apalagi untuk orang-orang yang memiliki kepribadian tertutup dan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Yang penting, kita harus menjauhkan diri dari godaan-godaan untuk berpikir pendek, karena biasanya hal itu menjadi penyebab stres yang memicu depresi.* Uma – kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya