Rabu, 15 Mei 2024
Unik Menarik
Satu Gram Racunnya Bisa Membunuh 80 Manusia

Inilah Katak dari Neraka Itu

Minggu, 22 November 2020
katak.jpg
Ist.
KATAK spesies Corythomantis greening (C greningi) dan Aparasphenodon brunoi (A bruni) ini, benar-benar mematikan.*

KISUTA.com - Julukannya yang diberikan kepada hewan ampibi ini sangat menyeramkan, “Katak dari Neraka”. Julukan yang diberikan seorang penulis CBS kepada dua spesies katak ini bukan tanpa alasan, karena katak spesies Corythomantis greening (C greningi) dan Aparasphenodon brunoi (A bruni) ini, benar-benar mematikan.

Bisa dari C greningi dua kali lebih mematikan dari ular pit viper yang mematikan, sedangkan bisa A bruni 25 kalinya. Satu gram bisa C Greningi dan A bruni mampu membunuh 300.000 tikus atau 80 manusia. Benar-benar mematikan.

Dilansir Eurekalert, Rabu (6/8/2015), C Greningi dan A bruni ditemukan oleh peneliti Edmud Brodie dari Utah State University dan Carlos Jared dari Instituto Butantan di Sao Paulo. Dalam ekspedisinya di hutan Caatinga di Brasil, Brodie dan Carlos menemukan dua spesies katak berbisa sekaligus. Tanpa sengaja, Carlos memegang katak berbisa C greningi. Sementara itu, katak satu lagi adalah A bruni.

Dalam penemuan yang telah dipublikasikan di jurnal Current Biology edisi bulan Agustus 2015, Carlos menuturkan, usai memegang C greningi, tanganya terasa sakit dan terbakar selama hampir 5 jam. Awalnya Carlos tak menghubungkan rasa sakitnya dengan katak yang baru dipegangnya. Namun setelah diamati, ternyata katak tersebut mengeluarkan racun. Di kepala katak itu terdapat tonjolan serupa duri yang mengeluarkan bisa.

Penemuan katak berbisa adalah sesuatu yang istimewa. Banyak katak bisa menghasilkan racun, tetapi sangat sedikit yang ditemukan menghasilkan bisa mematikan. "Menemukan katak berbisa adalah sesuatu yang tak pernah kami duga, dan menemukan jenis yang menyekresikan racun lebih mematikan dari pit viper adalah sesuatu yang sangat mengagumkan," kata Brodie yang bersama Carlos menghabiskan hidupnya untuk mempelajari rantai makan dan dimakan antar-spesies amfibi di Amerika Latin.* Uma – kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya