Kamis, 2 Mei 2024
Artikel Opini
Opini

Peran Bidan pada Ibu Hamil di Tengah Pandemi Covid-19

Munaaya Fitriyya, SE, SST, M.Kes Dosen ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
Senin, 15 Februari 2021

KISUTA.com - Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting dalam melayani masyarakat khususnya para wanita. Secara umum, tugas seorang bidan yaitu sebagai tenaga kesehatan profesional yang membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan. Peran bidan sangat penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, Anda perlu memilih bidan yang kompeten untuk mendampingi Anda selama kehamilan dan membantu dalam persalinan.

Kehamilan, tanpa adanya keadaan pandemi pun sudah menjadi hal yang membutuhkan perhatian ekstra bagi seorang wanita. Apalagi di masa-masa seperti saat ini, seorang calon Ibu harus mempersiapkan dirinya lebih baik lagi dalam menjalani kehamilan dan persalinan nantinya. Salah satunya adalah dengan memperkaya ilmu dan informasi mengenai kehamilan dan Covid-19 melalui sumber-sumber yang dapat dipercaya.

Covid-19 adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru yang belum lama ini ditemukan (SARS-COV-2). Perlu ditekankan bahwa Covid-19 ini merupakan penyakit baru yang masih terus diteliti dan dipelajari oleh para ahli kesehatan dan peneliti ilmiah.

Peran seorang bidan di dalam dunia kesehatan juga tak kalah pentingnya dengan tenaga medis lainnya, karena kesehatan ibu saat hamil harus terpantau dan ditangani dengan baik dan hati-hati. Tak hanya pendampingan dari segi kesehatan fisik yang harus diperhatikan melainkan juga pendampingan secara mental agar para ibu tetap tenang dan bahagia saat menjalani masa-masa kehamilan terutama di tengah pandemic covid 19 ini.

Karena situasi pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir maka pendampingan ibu hamil tetap bisa dilakukan lewat konsultasi baik bertemu langsung maupun secara. Pemanfaatan online ini sebagai upaya meminimalisirkan penularan COVID-19 terhadap ibu hamil.

Ibu hamil disarankan untuk melanjutkan pemeriksaan secara rutin meskipun terdapat beberapa modifikasi, kecuali ibu hamil yang memerlukan isolasi mandiri karena dicurigai atau sudah terkonfirmasi Covid-19.
Bidan selaku tenaga kesehatan melakukan inovasi dan modifikasi dalam pelayanan kebidanan. Bahwa ibu hamil ibu bersalin dan ibu nifas adalah orang sehat, bukan orang sakit. Sehingga yang perlu kita berikan adalah edukasi.
Seorang bidan harus mampu memberikan pendampingan, penyuluhan dan edukasi yang tepat sehingga para calon ibu mampu melewati masa kehamilan dengan tenang. Edukasi tak hanya diberikan kepada calon ibu, melainkan juga para calon ayah agar selalu menjadi sosok siaga saat mendampingi istrinya. Apalagi di tengah pandemik COVID-19 saat ini, kesehatan ibu hamil harus benar-benar terjaga.

Kami para bidan sudah punya interaksi dengan semua pasiennya melalui media online yang tersedia seperti whatssapp, Instagram ataupun facebook. Seperti saat ini di Klinik Pratama Annissa Surakarta melakukan pendampingan dan edukasi seputar kehamilan melalui konsultasi langsung ataupun online, dan ini kami lakukan secara rutin terhadap ibu hamil apabila ibu hamil menghendaki kontrol dan konsultasi secara langsung kami membukan pendaftaran via online. Walaupun ibu hamil tidak datang ke klinik, layanan konsultasi terus kita lakukan. Jika ibu hamil lupa atau tidak berkonsultasi sesuai jadwal, maka bidan akan menghubungi ibu hamil.

Setiap Ibu hamil mempunyai buku KIA di dalam buku tersebut banyak informasi seputar Kesehatan ibu dan anak, disitulah bidan bisa memantau dan memastikan apakah ibu hamil menerapkan kesehatannya sesuai dengan buku KIA.

Dalam hal ini WHO telah mengeluarkan rekomendasi terbaru bahwa ibu hamil risiko rendah minimal mendapatkan pelayanan antenatal 6 kali yaitu 2 kali di Trimester 1, 1 kali di trimester 2 dan 3 kali di trimester 3. kunjungan ibu hamil pada saat pandemik sebaiknya dikurangi selama tidak ada gejala darurat. Perubahan ini diperlukan untuk mengurangi frekuensi ibu hamil keluar rumah untuk mendapat pelayanan Kesehatan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang memang sangat berbahaya bagi ibu hamil dan menyusi karena kondisi kesehatannya dikhawatirkan sangat rentan tertular. Bahkan saat ini para ibu hamil diwajibkan untuk mengikuti Swap PCR menjelang melahirkan yaitu diusia 38 minggu atau 2 minggu sebelum melahirkan.

Peran bidan di tengah- tengah masyarakat dan ibu hamil selain melakukan pelayanan kebidanan juga mengalakkkan 5 M yaitu:
a) Memakai Masker : Ibu hamil dan masyarakat diharapkan untuk memakai masker saat berada di luar rumah, atau ketika berkumpul bersama kerabat di mana pun berada.
b) Mencuci Tangan: Ibu hamil dan masyarakat harus mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun secara berkala. Jika tak ada air dan sabun, Anda bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan dari kuman-kuman yang menempel.
c) Menjaga Jarak: Jika ada keperluan mendesak yang membuat Anda harus pergi ke luar rumah, ingatlah untuk menjaga jarak satu sama lain. Jarak yang dianjurkan adalah 1 hingga 2 meter dari orang sekitar Anda.
d) Menjauhi Kerumunan : Ibu hamil dan masyarakat juga diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering Anda bertemu orang, kemungkinan terinfeksi corona bisa semakin tinggi.
e) Mengurangi Mobilitas: Jika tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. Meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu Anda pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama.
Selalu ingat, virus corona bisa menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.“Sebenarnya 5M ini ada untuk mendukung 3M. Ini pun (5M) dilakukan untuk membantu mencegah penularan dan penyebaran virus corona di masyarakat.***


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya