Minggu, 19 Mei 2024
Sastra & Humor

HW UMS Gelar Talkshow Kesiapsiagaan Bencana

Jumat, 30 April 2021
toksow.jpg
Humas UMS

KISUTA.com - Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Surakarta (HW UMS) menggelar talkshow kesiapsiagaan bencana dengan pembicara Kepala Bidang Diklat Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jateng Fathul Faruq, Koordinator Divisi Tanggap, Darurat, Tehabilitasi, dan Rekonstruksi (TDRR) MDMC Jateng Chairil Anam, dan Wakil Ketua MDMC Kudus Satriyo Yudo B W, yang dilaksanakan secara daring pada Jumat (30/4/2021).

Ketua Khafilah Putra, Ivan Fadilla Wijaya mengungkapkan tujuan diadakannya Talkshow Kesiapsiagaan Bencana adalah sebagai ajang untuk belajar terkait pengelolaan dapur umum, logistik, psikososial dan sebagai langkah antisipasi untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM). Acara ini diharapkan menambah wawasan bagi peserta jika suatu saat nanti, harus terjun ke lapangan.

"Acara ini sebagai ajang kita untuk belajar terkait pengelolaan dapur umum, logistik, dan psikososial. Yang kedua sebagai langkah antisipasi kita untuk menyediakan SDM, jika itu diperlukan" Ujar Ivan Fadilla Wijaya.

Fathul Faruq selaku narasumber pertama dalam materinya yang terkait psikososial menyampaikan, dalam penanganan suatu bencana, lokasi yang terkena bencana harus terdapat ruang khusus difabel yang mudah diakses dan dihafal. Serta perlu diadakan pendidikan non formal untuk anak-anak yang menjadi korban bencana.

"Dalam penanganan bencana, dilokasi bencana itu perlu adanya disediakan ruang khusus untuk penyandang difabel yang mudah hafal dan diakses serta perlu adanya pendidikan nonformal bagi anak-anak yang terkena bencana" Kata nya.

Sedangkan, Chairil Anam dalam materinya menyampaikan, dalam suatu bencana, kesiapan logistik sangat diperlukan, terutama dalam pendampingan psikososial.

"Dalam peristiwa bencana keberadaan logistik itu sangat diperlukan, terutama dalam pendampingan psikososialnya" Kata Chairil.

Adapun Satriyo Yudo B W yang berbicara terakhir, menyampaikan dalam pengoperasian dapur umum, perlu adanya pengorganisasian tim. Tidak mungkin dapur umum, digarap sendirian.

"Dalam pengoperasian dapur umum, perlu adanya pengorganisasian dalam sebuah tim yang mandiri. Dari pengaturan menu, hingga apa yang harus dipersiapkan," papar Satriyo.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya