Selasa, 14 Mei 2024
Sosok Inspirasi

Rektor UNS Resmikan Sistem Kerja Sama Business to Business

Kamis, 20 Mei 2021
b2b.jpg
Humas UNS

KISUTA.com – Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Jamal Wiwoho., S.H., M.Hum., meresmikan Sistem Kerja Sama Business to Business (B2B) UNS. Peresmian dihadiri oleh segenap Pimpinan UNS dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting pada Kamis (20/5/2021). Pada peresmian ini, Rektor UNS didampingi Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi UNS, Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si., serta Koordinator Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Aplikasi Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi, Winarno, S.Si., M.Eng. untuk turut serta memberikan penjelasan dalam sosialisasi singkat mengenai Sistem Kerja Sama B2B UNS ini.

Prof. Jamal mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh wakil rektor untuk menata birokrasi yang berhubungan dengan kerja sama sesuai dengan 5 Pilar Kebijakan Rektor. Peluncuran Sistem Informasi Kerja Sama B2B UNS ini mendorong untuk terealisasinya pilar ke-5 mengenai optimalisasi bidang hukum, kerja sama, dan birokrasi.

“Saya menyambut baik ada sebuah sistem kerja sama (B2B) UNS karena selama ini banyak yang ada di UNS tidak tahu bagaimana melakukan kerja sama. Dengan adanya aplikasi B2B saya berharap aplikasi ini bisa digunakan untuk mengadministrasikan seluruh dokumen-dokumen kerja sama yang ada di UNS, baik itu di tingkat universitas, maupun di tingkat fakultas. Bahkan saya berharap di tingkat Program Studi (Prodi) juga ada. Oleh karena itu, saya yakin kerja sama di tingkat universitas, fakultas, sampai Prodi dapat ditata secara rapi,” tutur Prof. Jamal.

Prof. Jamal juga menjelaskan bahwa sistem aplikasi ini terintegrasi dengan SSO UNS, data kerja sama, pembayaran secara virtual, serta terintegrasi dengan laporan kinerja Prodi. Maka, hal ini akan memudahkan Prodi bekerja sesuai dengan tupoksi yang telah ditentukan.

“Mudah sekali untuk mengecek satu sama lain. Saya berharap bisa mempercepat proses pencairan dana kerja sama. Kami tidak ingin setelah adanya aplikasi ini kemudian masih ada keluhan kerja sama lama dan sulit mencairkan dana kerja sama,” harapnya.

Adapun dampak positif lain yang diharapkan yaitu bagi klasterisasi UNS pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Prof. Jamal pun berharap bahwa sistem yang baru diluncurkan ini dapat menjadi penopang dan penyokong klasterisasi UNS kedepan menjadi lebih baik.

“Saya yakin ini dapat menjadi pilot project soal hal-hal yang berkaitan dengan kerja sama yang harapannya lebih mudah, transparan, akuntabel, dan betul-betul memudahkan urusan-urusan yang berkaitan dengan kerja sama,” tutur Prof. Jamal

Sistem Kerja Sama B2B UNS berbasis dari permasalahan yang ada bahwa terdapat keluhan unit-unit kerja mengenai hambatan dalam pengajuan dokumen dan pencairan anggaran kerja sama. Maka dari itu, UNS mengembangkan sitem ini dalam rangka untuk memecahkan masalah tersebut. Hal ini juga sebagai bagian dari implementasi kebijakan rektor tentang integrasi sistem informasi UNS.

“Sistem ini sudah di-FGD-kan beberapa kali dengan melibatkan Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Bisnis, dan Informasi serta stakeholder yang ada,” jelas Prof. Sajidan dalam sambutannya.

“Diharapkan dengan di-launching-nya B2B atau Sistem Informasi Kerja Sama, mulai hari ini bisa diterapkan di seluruh UNS,” tambahnya.

Dalam sistem ini, data yang telah diunggah oleh para penanggungjawab kerja sama dapat diverifikasi secara paralel oleh Direktorat Kerjasama, Pengembangan, dan Internasionalisasi, Direktorat Keuangan dan Optimalisasi Aset, serta Biro Perencanaan, Informasi, dan Kerjasama. Sehingga diharapkan pencairan anggaran kerja sama akan lebih cepat dan lebih akuntabel. Adapun di dalam sistem ini sudah diatur agar semua dana kerja sama ditransfer melalui Virtual Account (VA) sehingga memudahkan di dalam pencarian Direktorat Keuangan dan Optimalisasi Aset.

“Sistem ini akan melihat kinerja kerja sama dari semua unit kerja di UNS, meliputi fakultas, sekolah, pusat studi, dan lainnya. Sehingga peran serta aktif unit kerja ini akan nampak sumbangsihnya di dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) nomer 6 tentang kerja sama,” terang Prof. Sajidan.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya