Rabu, 15 Mei 2024
Unik Menarik
Peneliti Tanaman Obat UNS, Dr. Ir. Yudi Rinanto, MP:

Daun Meniran Berpotensi Immunomodulator

Kamis, 3 Juni 2021
yudi.jpg
Dok.Pri
Dr. Ir. Yudi Rinanto, MP

KISUTA.com - Peneliti tanaman Obat dari Program studi Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Ir. Yudi Rinanto, MP baru-baru ini mengenalkan Tanaman Meniran. Tidak hanya sebatas mengenalkan, tetapi juga melakukan penelitian. “Tanaman Meniran banyak bermanfaat sebagai obat alami yang sering digunakan sebagai obat tradisional untuk batuk dan penambah nafsu makan, bahkan bisa menjadi immmunomodulator terhadap virus, boleh jadi salah satunya Covid-19 meski belum diuji secara klinis, ungkap Yudi, di Solo, kamis((3/6/2021).

Lebih lanjut Yudi yang juga sebagai dosen matakuliah tanaman obat , menguraikan pemanfaatan tanaman yang berpotensi sebagai bahan obat alami perlu terus diusahakan penggunaannya. Indonesia yang kaya akan keragaman genetis menjadi modal utama untuk melakukan eksplorasi tanaman obat, salah satunya adalah tanaman Meniran (Phyllanthus niruri L.) berasal dari family Euphorbiaceae, dengan nama daerah meniran (Jawa) atau Memeniran (Sunda).

Meniran secara empiris telah digunakan sebagai obat tradisional untuk batuk dan penambah nafsu makan, serta dapat berfungsi memperbaiki fungsi juga dapat memperbaiki daya tahan tubuh. Badan POM menyatakan bahwa meniran memiliki efek farmakologi sebagai anti inflamasi, antipiretikdan diuretic.

Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa tanaman Meniran mudah dijumpai di hampir seluruh wilayah baik di dataran tinggi sampai dataran rendah serta dengan jenis yang beragam. Tetapi sebagian besar masyarakat belum memahami bahwa tanaman ini bermanfaat sebagai obat, bahkan tak jarang menganggapnya sebagai tanaman gulma semata dan harus dimusnahkan.

Tanaman Meniran dengan cirri morfologi tangkai daun berwarna hijau dan ujung daun tumpul adalah aksesi yang mengandung bahan obat paling baik. Tanaman Meniran secara alami tumbuh liar di alam dan belum dibudi dayakan oleh petani, sehingga untuk kebutuhan bahan baku obat tradisional secara komersial baik untuk pelayanan klinis Saintifikasi jamu dan bahan baku industry obat tradisional masih perlu dipersiapkan sesuai dengan standar.

Yudi menguraikan, penanaman Meniran telah dilakukan di 3 lokasi yang berbeda yaitu di Jumapolo, Sukoharjo dan Ngargosoyo. Ketiga lokasi memiliki typology mikroklimat yang berbeda-beda. Jenis lahan di Jumapolo adalah tanah tegalan dengan pengairan yang terbatas sehingga penanaman dlakukan di akhir musim penghujan. Lahan di Sukoharjo adalah tanah sawah bekas penanaman padi dengan pengairan berasal dari sumur bor, saat penanaman dilakukan pada pertengahan bulan kemarau. Sedangkan Ngargoyoso adalah dataran tinggi dengan jenis lahan basah dan bisa berpengairan sepanjang tahun. Ketiga lokasi dipilih dengan tipologi mikroklimat yang berbeda, dimaksudkan untuk mengetahui kesesuian penampilan tanaman Meniran yang terbaik pada berbagai kondisi lingkungan yang berbeda tersebut.

Pada lahan tegalan di Jumapolo, awalnya pertumbuhan tanaman Meniran menunjukkan tanda-tanda positif, artinya tanaman Meniran yang ditanam bisa berkecambah dengan baik di bedengan. Tetapi selanjutnya tanaman Meniran mati dikarenakan cuaca yang sangat kering dan panas.

Pada lahan sawah di Sukoharjo tanaman Meniran bias tumbuh dengan baik sampai dengan umur 2,5 bulan dan bisa dipanen, tetapi hasil panen tidak bias menghasilkan bio masa yang cukup banyak. Cuaca yang sangat panas dengan kelembaban udara yang rendah menyebabkan pertumbuhan tanaman Meniran tidak berkembang secara maksimal. Namun demikian rendeman tanaman cukup baik, dan uji kandungan flavonoid menjukkan jumlah yang wajar.

Sejumlah manfaat daun Meniran, menurut Yudi, ahli biologi UNS, daun Meniran dipercaya mampu membantu mengurangi peradangan dan memiliki efek seperti ibuprofen. Meniran juga mampu mengurangi sekresi asam lambung dan melindungi perut, bahkan menurut penelitian menunjukkan efek inflamasi yang kuat terhadap tukak lambung. Termasuk bisa mencegah peradangan, ekstrak daun Meniran juga berguna sebagai anti bakteri karena memiliki kamampuan anti mikfroba terhadap bakteri H,pylori.

Kandungan ekstrak daun Meniran mampu membantu mencegah penyerapan glukosa dan meningkatkan penyimpan glukosa. “Hal ini tentu saja bisa membantu menjaga kadar gula darah,” ungkapnya.

Menurut Yudi, ekstrat daun Meniran juga dapat membantu mengobati infeksi Hepatitis B akut karena kemampuannya sebagai anti virusnya bisa melindungi hati. Hepatitis B adalah bentuk virus hepatitis yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati jangka panjang.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya