Jumat, 17 Mei 2024
Sastra & Humor

Pemkot Bandung Dukung Pelaksanaan Vaksinasi Tidak Terbatas Domisili

Sabtu, 26 Juni 2021
ema_3.jpg
Humas Pemkot Bandung
EMA Sumarna saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang diselenggarakan Landmark Residence Istana Group di Jalan Industri Kota Bandung, Sabtu (26/6/2021).*

KISUTA.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mencapai target 2,3 juta vaksinasi Covid-19 sebagai upaya percepatan herd immunity atau kekebalan kelompok. Ini yang membuat Pemkot Bandung mendukung pelaksanaan vaksinasi tidak terbatas domisili masyarakat.

Ini diungkapkan Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh Landmark Residence Istana Group di Jalan Industri Kota Bandung, Sabtu (26/6/2021).

Ema menilai, kekebalan kelompok melalui vaksinasi tidak bisa dibatasi administrasi kependudukan. Sehingga, Pemkot Bandung berkomitmen memberikan vaksinasi bagi warga luar yang bekerja di Kota Bandung.

"Perhitungan kami sekitar 2,3 juta yang harus kita selesaikan," tuturnya.

Untuk mengejar target tersebut, lanjutnya, Pemkot Bandung terus mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi massal seperti yang berlangsung di Landmark Residence. Sekda menjelaskan, vaksinasi tersebut mampu menjangkau 8.000 orang dalam sehari. Langkah tersebut dapat mempercepat kekebalan kelompok, apalagi jika dilaksanakan di berbagai wilayah.

"Kita harus optimis, pelayanan kesehatan harus maksimal. Kalau kitanya loyo, bagaimana nanti ke masyarakatnya," tambahnya.

Apalagi saat ini level kewaspadaan Kota Bandung sudah berada di zona risiko tinggi. Menurut Ema, pemerintah daerah harus bekerja keras dan bekerja sama mengembalikan level kewaspadaan menjadi lebih baik.

Syaratnya, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Kalau disiplin, insyaallah kita akan secepatnya reborn ke label kewaspadaan yang jauh lebih bagus. Itu supaya kegiatan perekonomian cepat bergerak. Kalau vaksin itu dimaksimalkan, target kita terbangun heard immunity yang harus segera terealisasi," ungkapnya.

"Kalau itu sudah terealisasi, saya fikir semangat masyarakat akan kembali tumbuh. Kemudian daya tahan tubuh masyarakat semakin kuat, sehingga tidak ada potensi terpapar dan tidak dalam posisi memaparkan," tegasnya.* Dadang Sutarjan - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya