Selasa, 30 April 2024
Sastra & Humor

Rumah Sakit UNS Ulang Tahun ke 5

Selasa, 10 Agustus 2021
rs.jpg
Humas UNS

KISUTA.com - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Dr. Jamal Wiwoho, SH menyatakan Rumah Sakit UNS memang masih muda belia. "Dilahirkan dari perjuangan panjang sejak tahun 2009, yang 2 tahun kemudian (2011) baru memperoleh kepastian tentang sumber pendanaannya, yakni dari Anggaran Loan - Proyek Hibah Luar Negeri (PHLN) Bappenas, yang bersumber dari IDB (Islamic Development Bank) bersama SFD (Saudi Fund Development)," ungkap Rektor UNS, di RS UNS, Solo, Selasa (10/8/2021).

Pada tahun 2014, menurut Prof Jamal, proyek pembangunan gedung RS UNS beserta pengadaan peralatan laboratorium kedokterannya dimulai. "Tepatnya tgl 10 Agustus 2016 RS UNS diresmikan oleh Ibu Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi, S.Sos., ketika itu masih menjabat Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, didampingi Ibu Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K), Menteri Kesehatan saat itu, dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Bpk. Prof. Muhammad Nasir, PhD.,Ak," ungkapnya.

Sebagai pimpinan UNS, menurut Rektor UNS, pihaknya mengapresiasi perkembangan RS UNS yang sangat cepat dan dinamis. Berbekal hanya 50 bed dan 8 layanan poli spesialis saja diawal tahun 2017, kemudian secara bertahap terus mengalami pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya, hingga bulan Agustus 2021 ini mampu melayani pasien dengan jumlah bed 203 buah, dengan 19 Layanan Poli Spesialis.

"Keberhasilan ini patut diacungi jempol, karena prestasi tersebut berkat kerja keras, kerja cerdas, dan kegigihan dari seluruh jajaran pimpinan UNS, Direksi RS Sakit UNS beserta seluruh tenaga medis dan staf, termasuk Anggota Dewan Pengawasnya," ujarnya.

Lebih lanjut Prof Jamal mengemukakan, Pandemi Covid-19 ternyata juga ikut mempengaruhi perkembangan RS UNS. Melihat prospek dan kemampuan sumberdaya yang dimiliki RS UNS, maka pada tahun 2020, Menteri Kesehatan RI memberi kepercayaan/mandat kepada RS UNS sebagai salah satu laboratorium rujukan pemeriksa Covid -19. Seperti halnya dengan Rumah Sakit yang lain, yang sebelumnya tidak punya pengalaman sama sekali menangani penyakit Covid-19, Rumah Sakit UNSpun ketika itu dituntut harus siap menjadi garda terdepan penanganan covid-19.

"Saya bisa merasakan kepanikan, ketakutan dan tekanan stress yang tinggi seluruh pengelola Rumah Sakit dan Tim Medisnya. Namun, saya sangat bangga dan terharu melihat sepak terjang Direksi, Tim Medis dan staf RS UNS, yang pantang lelah dan berjuang dengan prinsip hidup-mati demi misi kemanusiaan," jelasnya.

Bahkan sampai harus rela berkorban, meninggalkan keluarganya demi tugas. Semoga perjuangan dan dharma bhakti Saudara akan dicatat sebagai amal kebaikan.

SEJAK diterapkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kata Prof Jamal, fungsi Rumah Sakit lebih banyak melakukan pengobatan (kuratif) dari pada pencegahan penyakit (preventif). Padahal, Rumah Sakit merupakan garda terdepan dalam menjaga kesehatan perorangan dan masyarakat, sehingga paradigma Rumah Sakit harus diubah dan mulai bergerak kearah preventif. Artinya bagaimana menjadikan Rumah Sakit UNS juga berperan sebagai Rumah Sehat UNS, yakni sebagai tempat pelayanan bagi orang sehat yang ingin mendapat konsultasi kesehatan. Konsep mencegah sakit akan lebih baik, karena akan meminimalisir beban layanan RS dan sekaligus menekan beban pembiayaan kesehatan.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya