Senin, 29 April 2024
Sosok Inspirasi

Peningkatan Kesetaraan Pendidikan di Daerah 3T, Mahasiswa UNS Raih Juara 2 Lomba Esai

Sabtu, 21 Agustus 2021
dul.jpg
Ist.

KISUTA.com – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali ukir prestasi di kancah nasional. Kali ini kabar menggemberikan tersebut datang dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Aulia Maulani Syifa Nur Hidayati dan Muhammad Zidni Subarkah, mahasiswa Program Studi (Prodi) Statistika angkatan 2019 sukses raih juara 2 pada kategori lomba esai.

Mereka berkompetisi dalam Pekan Keilmuan Sosial Politik (PKSP) 2021 yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kabar tersebut diumumkan melalui akun resmi Instagram PSKP 2021 pada Rabu (2O/8/2021).

Muhammad Zidni Subarkah menjelaskan detail gagasan yang diusungnya. Esai ini berjudul “Reality (Reading While Learning Technology) Program: Upaya Peningkatan Angka Minat Membaca dan Pengenalan Teknologi Bagi Anak-Anak di Daerah 3T”.

Penulisan esai ini dilatarbelakangi atas keinginan untuk menyuarakan gagasan berupa program edukasi di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Melihat lebih jauh, menurut Muhammad Zidni Subarkah, fasilitas teknologi di daerah 3T masih belum memadai dan menunjang pendidikan.

Kondisi pandemi Covid-19 juga tak luput menjadi fokus. Digitalisasi yang terjadi saat ini akibat pandemi mendorong semua daerah beradaptasi dalam penggunaan teknologi. Maka dari itu, esai ini disusun guna mencegah daerah 3T semakin tertinggal.

“Ketika daerah yang maju ter-presure dan semakin meningkat (kacakapan teknologinya), maka daerah 3T akan tertinggal juga dilakukan presure untuk belajar teknologi,” terang Muhammad Zidni Subarkah.

Reality Program yang diusung Muhammad Zidni Subarkah dan Aulia Maulani Syifa Nur Hidayati diharapkan mampu meningkatkan minat membaca sekaligus menjadi media pengenalan teknologi bagi anak-anak di daerah 3T. Mekanisme yang dijelaskan Muhammad Zidni Subarkah adalah saat anak belajar teknologi di perpustakaan menggunakan gawai. Sebelum mereka bisa mencoba teknologi pada laptop atau komputer yang tersedia, mereka diwajibkan mempelajarinya dahulu dengan membaca.

“Sekali dayung, satu dua pulai bisa terlampaui. Bisa bermanfaat bagi anak-anak di daerah 3T,” tutur Muhammad Zidni Subarkah.

Mereka turut melakukan riset penunjang dalam penyusunan esai ini seperti penentuan daerah sasaran, build up sarana dan perlengkapan hingga set up hardware dan software. Adapun beberapa sub program yang diusung meliputi good writing and reading book, learning technology, video conference education.

Keberhasilan mereka kali ini menjadi suatu pencapaian membanggakan bagi mereka sendiri dan juga UNS. Terlebih lagi karena mereka mampu menyisihkan lebih dari 200 peserta, baik mandiri maupun berkelompok. Ucapan syukur dan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang membantu menyukseskan usaha mereka.

“Semoga esai ini bisa menginspirasi siapapun yang membaca esai ini (untuk) merealisasikan program ini. Sehingga nantinya kesetaraan taraf pendidikan itu bisa meningkat,” harap Muhammad Zidni Subarkah.

Harapan lain juga disampaikan bahwa mahasiswa UNS dapat terus berkarya dan memberikan inovasi dan gagasan terbaik guna mengharumkan nama UNS. Baginya, mahasiswa diharapkan tidak hanya bangga memiliki UNS, tapi harus bisa membaliknya. UNS bangga memiliki mahasiswanya.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya