Senin, 29 April 2024
Sosok Inspirasi

Tim PKM-PM FKIP UNS Dukung Masyarakat Kembangkan Pariwisata Desa Dukuh Boyolali

Rabu, 1 September 2021
dukuh.jpg
Humas UNS

KISUTA.com – Kebangkitan sektor pariwisata Indonesia di masa Pandemi Covid-19 menjadi salah satu yang terus diperjuangkan. Tidak kalah dengan pihak luar, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pun turut mengambil peran.

Kali ini tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS melakukan pemetaan digital sekaligus penyuluhan dalam mendukung sektor pariwisata di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Pelaksanaan dilakukan secara bertahap dan diakhiri dengan penyuluhan oleh tim PKM-PM UNS pada Senin (30/8/2021).

Desa Dukuh memiliki segudang potensi wisata, pariwisata seperti wisata air, wisata religi, dan wisata sejarah. Para mahasiswa UNS mencermati bahwa di sana belum terdapat database geospasial yang tersimpan dalam bentuk digital. Maka dari itu, pemetaan digital menjadi salah satu langkah dalam mendukung SDGs Desa Dukuh.

Berdasarkan hal tersebut, Tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Prodi Pendidikan Geografi UNS berupaya memberikan solusi dalam hal pengelolaan sistem secara digital untuk mendukung sektor pariwisata di Desa Dukuh dan penyuluhan agar dari pihak desa dapat melakukan pemetaan secara mandiri.

Tim PKM-PM ini terdiri atas Aditya Eka Saputra (Pendidikan Geografi 2018) sebagai ketua tim, yang beranggotakan Ajeng Pangesti (Pendidikan Geografi 2018), Natasya Maymuna (Pendidikan Geografi 2018), dan Aida Nur Azqia (Pendidikan Geografi 2019). Dibimbing oleh Dr. Rita Noviani, M.Si., Tim PKM-PM UNS yang melihat permasalahan tersebut kemudian mengusung konsep pemetaan digital untuk mendukung sektor pariwisata di Desa Dukuh. Mereka juga menambahkan informasi terkait masing-masing obyek wisata dan melatih kemandirian desa dalam pembaruan data geospasial.
“Desa Dukuh merupakan desa yang memiliki berbagai macam potensi wisata. Namun dibeberapa lokasi masih belum dikelola dengan baik. Dalam pengelolaan juga masih minim terkait dengan adanya Peta Digital” Ujar Sri Sadono selaku Kepala Desa Dukuh.

Pemetaan digital dilakukan dengan langkah awal mengumpulkan rekomendasi wisata yang ada di Desa Dukuh melalui pihak desa dan masyarakat setempat. Kemudian ploting obyek wisata dilakukan untuk mengetahui lokasi pada masing-masing wisata melalu aplikasi Google Earth. Informasi yang ditampilkan pada pemetaan digital diperoleh melalui wawancara dengan juru kunci, pengelola obyek wisata, dan karang taruna. Selain melalui wawancara, informasi data juga dikumpulkan melalui studi literatur dari berbagai sumber.

Tim PKM-PM UNS tidak hanya berfokus pada pemetaan digital berbasis web atau WebGIS tetapi juga melakukan pembuatan aplikasi android. Hal diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dan lokasi dari obyek wisata yang ada di Desa Dukuh. Selanjutnya, publikasik obyek wisata dilakukan menggunakan aplikasi Instagram guna mendapatkan jangkauan konsumen yang lebih luas.

“Banyak potensi yang tergali dari adanya pemetaan digital ini. Kami menjadi tahu akan pentingnya peta digital dalam mendukung pariwisata.” Ujar Anang Yuli selaku ketua Karang Taruna Desa Dukuh.

Diakhir, TIM PKM-PM juga melakukan penyuluhan disertai dengan pelatihan dan pendampingan kepada perangkat desa, pengelola wisata, dan karang taruna untuk melakukan pemetaan digital dan update data. Penyuluhan ini dilaksanakan secara luring di Balai Desa Dukuh dengan protokol kesehatan yang ketat. Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Banyudono sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal bagi desa-desa lain untuk melakukan pemetaan digital.

Kegiatan ini dibagi kedalam dua sesi yaitu sesi pertama adalah pemaparan materi terkait pemetaan potensi wisata dan sesi kedua merupakan sesi pelatihan pemetaan digital. Selain itu, Tim PKM-PM UNS juga menawarkan konsultasi daring apabila terdapat kesulitan dari pengelola desa dalam pemetaan digital.

“Kami berharap dengan adanya kemandirian desa terkait dengan pemetaan digital dapat memaksimalkan potensi-potensi lain di Desa Dukuh. Selain itu, kami juga berharap desa-desa lain dapat meniru langkah Desa Dukuh agar tercipta suatu database yang baik,” ujar Rita Noviani selaku Dosen Pembimbing.

Dengan tercapainya kemandirian perangkat desa, pengelola wisata, dan karangtaruna dalam melaksanakan pemetaan digital potensi wisata di Desa Dukuh diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih besar kedepannya.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya