Warning: file_get_contents(https://geolocation-db.com/json/548bd320-00be-11ee-82dd-87424d907439/3.145.191.169): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 502 Bad Gateway in /home/kisuta/public_html/app_www_23/controllers/counter.php on line 22
Dosen Ilmu Komunikasi UNS Khawatirkan Glorifikasi terhadap Pelaku Kekerasan Seksual oleh Media
Jumat, 3 Mei 2024
Sastra & Humor

Dosen Ilmu Komunikasi UNS Khawatirkan Glorifikasi terhadap Pelaku Kekerasan Seksual oleh Media

Selasa, 7 September 2021
seks.jpg
Dok.Pri
Monika Sri Yuliarti, S.Sos., M.Si

KISUTA.com – Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Monika Sri Yuliarti, S.Sos., M.Si, mengungkapkan kekhawatirannya atas glorifikasi terhadap pelaku kekerasan seksual yang dilakukan oleh media.

Kekhawatiran tersebut ia sampaikan saat diwawacawarai oleh Narasi Newsroom dalam video berjudul “SJ dan Bahaya Glorifikasi Pelaku Kekerasan Seksual”, Minggu (5/9/2021).

“Saya takutnya orang-orang itu para penonton televisi malah menganggap bahwa penyebab si SJ masuk penjara menjadi sesuatu yang dimaklumi,” ujar Monika Sri Yuliarti, S.Sos., M.Si.

Ia menyampaikan, jika glorifikasi dilakukan secara terus menerus oleh media terhadap pelaku kekerasan seksual dapat berakibat pada menurunnya tingkat sensivitas masyarakat.

Monika Sri Yuliarti, S.Sos., M.Si mengkhawatirkan, glorifikasi terhadap SJ yang pernah dilakukan oleh salah satu program hiburan di stasiun TV nasional dapat membuat orang tidak lagi merasa malu saat melakukan kekerasan seksual.

“Orang nggak merasa salah kalau melihat kekerasan seksual. Bahaya sekali jika ini diterus-teruskan,” ungkapnya.

Dalam wawancaranya bersama Narasi Newsroom, Monika Sri Yuliarti, S.Sos., M.Si juga menuturkan, glorifikasi terhadap pelaku kekerasan seksual dapat membuat korban semakin takut untuk berbicara.

Hal ini tentu sangat tidak diinginkan. Sebab, dengan bebasnya para pelaku kekerasan seksual di masyarakat dapat membahayakan kelompok-kelompok rentan, seperti perempuan maupun anak-anak.

“Takutnya dia selalu terbuka pemberitaan lalu ngemasnya akan berbeda yang jatuhnya akan menjatuhkan dia atau kehidupan pribadi dia yang akan diobok-obok,” pungkasnya.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya