Senin, 29 April 2024
Sastra & Humor

Walikota Solo dan Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian Tandatangani Nota Kesepahaman

Kamis, 16 September 2021
arus.jpg
Humas Pemkot Solo

KISUTA.com - Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka menanda tangani nota kesepahaman dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Ir. Arus Gunawan dalam penyelenggaraan dan pengembangan AK-Tekstil Solo di Kampus AK-Tekstil Solo, Kamis (16/9/2021).

Arus Gunawan mengemukakan, keunggulan yang dimiliki oleh AK-Tekstil Solo sebagai unit Pendidikan vokasi industry di lingkungan Kementerian perindustrian antara lain: sejak berdiri AK-Tekstil Solo menyelenggarakan program Diploma II dengan 3 (tiga) program studi yaitu Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembutan Kain Tenun dan Teknik Pembuatan Garmen. ”Saat ini, akreditasi ketiga program studi ini adalah ”Baik Sekali,” katanya.

Lebih lanjut Arus mengatakan, pendidikan vokasi di AK-Tekstil Solo diselenggarakan dengan konsep sistem ganda (dual system) dengan komposisi praktek 70% dan 30% teori. Pola perkuliahan setiap semester dilaksanakan pembelajaran teori dan praktek selama dua setengah bulan di kampus dan praktek selama dua setengah bulan di perusahaan industri.

Mahasiswa yang kuliah di AK-Tekstil Solo, Arus mengatakan, diikat dalam program ikatan kerja, yaitu program pendidikan 2 tahun dan setelah lulus akan wajib ikatan kerja di industri tekstil selama 3 tahun.

Lulusan Akom Tekstil Solo mendapatkan gelar Ahli Muda dengan kualifikasi tenaga terampil di dunia kerja yang sesuai dengan level 4 (empat) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Dalam masa pandemi COVID 19 ini, Arus mengatakan, kegiatan adaptasi pendidikan dual sistem juga kita lakukan seperti penerimaan mahasiswa yang dahulu secara off line, saat ini telah dilakukan seleksi secara on line melalui JARVIS. Begitu pula dengan kegiatan pembelajaran. Yang dahulu secara offline, saat ini dilakukan perkuliahan teori dan praktik secara hybrid (Sebagian tatap muka, Sebagian daring).

“Hal ini dilakukan sebagai bentuk implementasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun komposisi pembelajaran di Kampus dan Industri tetap di jaga berimbang yaitu 50%:50%. Adaptasi ini, dapat berjalan dengan baik karena komunikasi dan kerja sama yang baik selama ini dengan API Jawa Tengah dan mitra industry tekstil,” jelasnya.

Sementara itu, Gibran mengatakan saat ini perkembangan industry membawa masa depan di kota Solo yang cerah, apalagi ekspansi tehnologi belakangan ini.* Eko Prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya