Rabu, 1 Mei 2024
Wisata & Sejarah
Wanita Suku Apatani

Menutup Lubang Hidung untuk Menjaga Kehormatan

Kamis, 20 April 2023
apatani.jpg
Net
MENUTUP lubang hidung dan menato wajah, akhirnya dianggap sebagai upaya wanita Suku Apatani untuk menjaga harga dirinya. Wanita yang lubang hidungnya ditutup dianggap sebagai wanita terhormat dan keluarganya pun dianggap sebagai keluarga terhormat.*

KISUTA.com - Di dunia ini banyak suku bangsa yang mempunyai keunikan. Tak hanya unik dalam budayanya, namun juga penampilannya. Salah satu suku yang mempunyai keunikan dalam penampilan, adalah Suku Apatani yang berada di lembah Ziro di negara bagian Arunachal, Pradesh, India.

Arunachal Pradesh adalah salah satu dari "Seven Sister" di timur laut India yang merupakan daerah terpencil, namun daerah ini kaya dengan budaya suku-sukunya. Tradisi di wilayah ini masih melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, salah satunya Suku Apatani. Suku ini mempunyai kebiasaan unik, yaitu para wanitanya menutup lubang hidungnya dengan benda yang dinamakan steker.

Bagi kita, apa yang dilakukan wanita-wanita Apatani sangat aneh. Ketika wanita-wanita lain di dunia berusaha supaya hidungnya terlihat cantik, mereka justru menutup lubang hidungnya sehingga bila dilihat dari segi estetika, sangat tidak indah. Bagi mereka, menutup lubang hidung justru suatu kehormatan, karena wanita yang melakukannya merupakan wanita terhormat dan berasal dari keluarga terhormat.

Mereka pun tidak mempersoalkan rasa sakit dengan menutup lubang hidungnya, karena bagi mereka lebih utama menjaga harga diri sebagai wanita terhormat. Di suku ini, ada dua hukuman paling berat yang ditimpakan kepada wanita, yaitu hukuman mati atau tidak diizinkan menggunakan penyumbat/penutup lubang hidung.

Tradisi menutup lubang hidung di kalangan wanita Apatani ini bukan tanpa alasan. Menurut cerita yang hidup turun temurun di kalangan mereka, tradisi ini muncul karena wanita-wanita suku Apatani dianggap sebagai wanita-wanita paling cantik di antara suku-suku yang ada di Arunachal. Kecantikan mereka menjadi incaran bagi suku-suku lainnya, sehingga Suku Apatani sering diserbu dan para wanitanya diculik.

Untuk menghindari penyerbuan, para wanita Apatani akhirnya membuat diri mereka supaya terlihat tidak menarik. Salah satu cara untuk membuat mereka tidak terlihat cantik, para wanita ini sengaja menggunakan colokan kayu besar di hidungnya. Mereka pun menato wajahnya dengan garis horizontal dari dahi hingga ke ujung hidung, serta lima garis di dagu mereka.

Menutup lubang hidung dan menato wajah, akhirnya dianggap sebagai upaya wanita Suku Apatani untuk menjaga harga dirinya. Wanita yang lubang hidungnya ditutup dianggap sebagai wanita terhormat dan keluarganya pun dianggap sebagai keluarga terhormat. Tradisi menutup lubang hidung dan menato wajah ini, hanya bisa dilihat pada wanita-wanita Apatani yang sudah berusia tua. Para wanita Apatani yang lahir sejak tahun 1970, sudah tidak lagi melakukan tradisi tersebut. Mereka menganggap tradisi ini mengerikan, sehingga meninggalkannya.

Saat ini Suku Apatani hanya tersisa sekitar 26.000 orang. Mereka terkenal sebagai suku yang mempunyai system pertanian yang sangat efisien, dilakukan tanpa melibatkan binatang dan tidak menggunakan mesin.* Ati Suprihatin - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya