Rabu, 1 Mei 2024
Unik Menarik
Melestarikan Pertanian ala Jepang

Tetap Bertani Meski Harus di Bawah Tanah

Keterbatasan lahan bukan alasan untuk tidak mengembangkan pertanian. Pasona Grup yang mencoba mengembangkan sawah dan kebun di ruang bawah tanah, tepatnya di basement Gedung Nomura yang 27 lantai di Otemachi, kawasan business di Tokyo.

Kamis, 22 Juni 2023
sawah.jpg
Food Urbanism

KISUTA.com - Kemajuan tak harus melupakan sejarah. Meskipun terkenal sebagai negara dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, namun Jepang tidak melupakan sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi sumber penghidupan nenek moyang mereka.

Sebisa mungkin, penduduk Jepang mencoba melestarikan pertanian dan perkebunan. Tentunya disesuaikan dengan kondisi terkini, sehingga pertanian dan perkebunan yang mereka kembangkan, begitu padat teknologi. Di kota besar sekelas Tokyo yang notabene ibukota Jepang, penduduknya masih berusaha mempertahankan sektor pertanian dan perkebunan. Lantas, di mana mereka menanam padi dan sayur-sayuran, kalau lahan di Tokyo sudah sangat terbatas karena sudah dipenuhi oleh deretan gedung pencakar langit yang memancarkan kota metropolis?

Keterbatasan lahan bukan alasan untuk tidak mengembangkan pertanian dan perkebunan. Adalah Pasona Grup yang mencoba mengembangkan sawah dan kebun di ruang bawah tanah, tepatnya di basement Gedung Nomura yang 27 lantai di Otemachi, kawasan business district di Tokyo. Di situs Food Urbanism, disebutkan, Pasona Grup mengubah lahan seluas 3.000 m2 menjadi sawah dan kebun yang dinamakan Pasona02. Ada 100 jenis tanaman termasuk padi, buah, sayur, bunga, dan rempah yang ditanam di Pasona02.

Tempat yang dulunya tempat penyimpanan brankas bank ini, disulap menjadi pertanian dan perkebunan yang subur. Padi-padi menguning dengan bulir-bulirnya yang penuh berisi. Meskipun tidak direncanakan sebagai tempat wisata, namun karena keunikannya tempat ini dikunjungi banyak wisatawan. Tanpa sinar matahari, padi, stroberi, tomat, dan sayur mayur bisa tumbuh subur.

Karena letaknya di basement, pertanian dan perkebunan Pasona02 tak lepas dari teknologi canggih. Beragam alat canggih digunakan untuk memastikan padi, sayuran, dan buah-buahan tumbuh subur. Karena letaknya di bawah gedung, otomatis sinar matahari tidak bisa menembus ke dalam sawah dan kebun ini. Sebagai pengganti sinar matahari, sawah dan kebun di basement ini disinari oleh cahaya lampu seperti LED, dan high-pressure sodium vapor lamps. Semuanya dikontrol oleh komputer sehingga cahaya terukur. Begitu juga dengan temperature yang diatur oleh computer, sehingga temperaturnya mirip dengan kebun aslinya.

Sistem pertanian di Pasona02 menggunakan metode hidroponik yang tidak menggunakan tanah. Tanaman tidak menyerap air dari tanah, tetapi mendapatkannya langsung. Penggunaan berbagai teknologi canggih itu, membuat hasil panen Pasona02 selalu melimpah. Hasil panen ini digunakan untuk bahan masakan di restoran gedung pencakar langit tersebut. Selain jadi pemasok bahan makanan, Pasona02 dibuat untuk mengedukasi warga dan pengunjung tentang betapa pentingnya aspek pertanian bagi Jepang. Termasuk juga, untuk meningkatkan kreativitas bagi para petani di Jepang.

Proyek Pasona02 yang sudah dijalankan sejak tahun 2005 ini, sekaligus sebagai tempat untuk berbagai percobaan, pelatihan hingga menjadi tempat tujuan wisata teknologi pertanian. Hingga saat ini lahan percobaan seperti ini sudah ada di sembilan lantai dasar gedung di Tokyo. Mudah-mudahan menjadi inspirasi untuk dikembangkan di Indonesia.* Ati Suprihatin - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya