Kamis, 2 Mei 2024
Sosok Inspirasi

UNS Mewisuda 479 Lulusan, 256 Wisudawan Lulus Cumlaude

Sabtu, 22 Juli 2023
wisuda.jpg
Humas UNS

KISUTA.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mewisuda sebanyak 479 wisudawan periode V tahun 2023. Kelulusan ini terdiri dari Program Doktor, Magister, Pendidikan Dokter Spesialis, Sarjana, dan Diploma. Wisuda luring yang digelar pada Sabtu (22/7/2023) bertempat di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS.

Wisudawan tersebut terdiri atas 35 wisudawan Sekolah Pascasarjana, 17 wisudawan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), 13 wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), 41 wisudawan Fakultas Hukum (FH), 54 wisudawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), 21 wisudawan Fakultas Kedokteran (FK), 24 wisudawan Fakultas Pertanian (FP), 21 wisudawan Fakultas Teknik (FT), 125 wisudawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), 12 wisudawan Fakultas Keolahragaan (FKOR), 26 wisudawan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), 8 wisudawan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), 56 wisudawan Sekolah Vokasi (SV), 8 wisudawan Fakultas Psikologi, 1 wisudawan Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data, serta 5 wisudawan Fakultas Peternakan.

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Plt. Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS menyampaikan bahwa di antara wisudawan tersebut, sebanyak 256 wisudawan lulus berpredikat dengan pujian atau cumlaude.

Selain itu, Prof. Yunus juga melaporkan bahwa terdapat lulusan-lulusan dengan capaian luar biasa. Lulusan tercepat dan termuda program doktor diraih oleh Dr. Rizal Akbar Aldyan dari Prodi S-3 Ilmu Lingkungan dengan lama studi 2 tahun 9 bulan serta pada usia sampai saat lulus adalah 27 tahun 10 bulan. Ia lulus dengan IPK 3,91.

Lulusan tercepat program magister diraih oleh Dinda Lestari, M.K.M., dari Prodi S-2 Kesehatan Masyarakat dengan masa studi 1 tahun 3 bulan. Ia lulus dengan meraih IPK 3,96.

Lulusan termuda program magister diraih oleh I Gusti Ayu Kade Harry Adhisukmawati, M.H., dari Prodi S-2 Kenotariatan dengan usia sampai saat lulus adalah 23 tahun 3 bulan.

Adapun lulusan tercepat program sarjana diraih oleh Dwi Yudha Meydiansyah, S.Pd., dari Prodi Pendidikan Teknik Mesin dengan masa studi 3 tahun 6 bulan. Ia lulus dengan meraih IPK 3,71.

Lulusan termuda program sarjana diraih oleh Muhammad Ardhana Gusti Syahputra, S.T., dari Teknik Elektro dengan usia sampai saat lulus adalah 20 tahun 9 bulan.

Sementara pada jenjang Diploma IV, lulusan tercepat dan termuda diraih oleh Ade Mafa Raliasyifa, S.Tr.Sos., dari Prodi D-4 Demografi dan Pencatatan Sipil. Ia lulus dengan masa studi 3 tahun 9 bulan. Ia lulus dengan meraih IPK 3,93 pada usia 21 tahun 6 bulan.

Pada jenjang Diploma III, lulusan tercepat diperoleh Aizka Wilda Salsabila, A.Md., dari Prodi D-3 Perpajakan dengan lama studi 2 tahun 9 bulan. Ia lulus dengan meraih IPK 3,84.

Lalu, lulusan termuda Program Diploma III diraih oleh Elisha Viviana Kusuma Atmaja, A.Md., dari Prodi D-3 Perpajakan. Ia lulus pada usia 19 tahun 10 bulan.

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa momentum pemindahan tali kuncir topi toga dari kiri ke kanan sebagai harapan akan banyaknya muncul imajinasi, inovasi, kreativitas hingga softskill lainnya. Kemampuan tersebut diyakini dapat mendorong munculnya ide-ide baru dan segar yang akan mendukung kemampuan bersaing dan kesuksesan karier wisudawan UNS di masa depan.

“Sebagai alumnus perguruan tinggi, Saudara tidak hanya dituntut sekadar meneruskan keberhasilan para pendahulu kita saja. Melainkan harus mampu menciptakan ide-ide besar dan cara baru yang lebih relevan dengan perubahan zaman,” ujar Prof. Jamal.

Prof. Jamal menambahkan, generasi muda adalah pagar depan perubahan dan menjadi sebab dari majunya sebuah peradaban. Bagi beliau, muda bukan hanya soal usia akan tetapi soal semangat, gagasan, dan cita-cita. Para anak muda seperti wisudawan UNS harus berada dalam posisi untuk menjadi bagian dari solusi. Jangan justru baperan dan manja, yang pada akhirnya akan menjadi beban berat masa depan bangsa.

"Jangan menyesal yang sudah terjadi, jangan khawatir yang belum terjadi, jadikan setiap tempat sebagai sekolah, setiap orang sebagai guru dan setiap peristiwa sebagai pelajaran,” nasihat Prof. Jamal.* das - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya