Kamis, 2 Mei 2024
Unik Menarik

Perkuat Gerakan Hemat Air

Kamis, 14 September 2023
has2.jpg
Net

KISUTA.com - Sebenarnya kebangkitan kesadaran dan kepedulian warga bumi tentang keberadaan air relatif belum lama. Baru beberapa puluh tahun lalu. Belum berabad-abad. Mungkin hal itu karena semula keberadaan air dianggap bukan masalah. Begitu bangun tidur, manusia mudah menemukan persediaan di kamar mandi atau sungai. Tidak harus pontang-panting dulu mencari air.

Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) baru menyepakati pelunya menetapkan Hari Air Sedunia (HAS) pada tahun 1993, yaitu setiap tanggal 22 Maret setiap tahun. Penetapan itu diambil melalui Sidang Umum Ke-47 PBB tanggal 22 Desember 1992, menyusul Earth Summit di Rio de Janeiro, Brasil, Juni 1992.

Sejak itu, pada setiap menjelang peringatan HAS, dibuat tema-tema relevan pada tahun yang sedang berjalan. Misalnya, pada peringatan HAS 1994 dipilih tema “Peduli akan Sumber Daya Air adalah Urusan Setiap Orang”. Kemudian “Wanita dan Air” (1995), “Air untuk Kota-kota yang Haus” (1996), “Air Dunia: Cukupkah?” (1997), “Air Tanah – Sumber Daya yang Tak Kelihatan” (1998), “Setiap Orang Tinggal di Hilir” (1999).

Ketika menginjak Abad 21, tema pun menyesuaikan dengan perkembangan dunia. Yakni, “Air untuk Abad 21” (2000), “Air untuk Kesehatan” (2001), “Air untuk Pembangunan” (2002), “Air untuk Masa Depan” (2003).

Meloncat ke tahun 2022 lalu, tema peringatan HAS adalah “Water Ground”, yang bermakna bahwa sumber daya air yang tersembunyi di dalam tanah sangatlah penting. Sedangkan pada 2023 ini, tema peringatan HAS adakah “Accelerating Change”. Maksudnya mengajak seluruh dunia agar mengambil peran dalam cara menggunakan, mengonsumsi, serta mengelola air.

Agenda aksi air 2023
Dengan masih terjadinya kelangkaan atau krisis air bersih di banyak daerah di musim kemarau kering tahun 2023 ini, merupakan bukti bahwa tema-tema peringatan HAS setiap tahun termasuk tahun 2023 ini, terasa selalu relevan.

Hal itu merupakan bukti pula bahwa bukannya manusia tidak punya upaya ke arah perbaikan keadaan, khususnya soal ketersediaan air. Namun, memang secara obyektif dunia sudah semakin renta dan mempunyai banyak masalah terutama lingkungan hidup.

Karena itu, baik pemerintah, perusahaan (BUMN, BUMD, dan swasta), organisasi, maupun perseorangan atau masyarakat dapat melakukan beragam agenda aksi air pada 2023 ini. Juga untuk tahun-tahun berikutnya karena masalah ketersediaan air bersih ini merupakan masalah yang melekat pada kebutuhan hidup manusia. Apalagi kini jumlah penduduk dunia sudah mencapai lebih dari 8 miliar orang, hampir 280 juta di antaranya tinggal di Indonesia.

Di antara perlunya agenda aksi air tahun 2023 ini adalah, menghemat penggunaan air; menghilangkan hal tabu tentang krisis air; berbagi peran dalam penggunaan air antara laki-laki dan perempuan; melakukan perbaikan pada saluran air, baik pipa atau tangki; menghilangkan polusi air dengan tidak membuang minyak atau bahan kimia ke saluran air.

Selain itu, mengonsumsi makanan lokal dan gunakan produk yang dibuat dengan sedikit air; mempelajari sumber air yang digunakan sehari-hari dan mencari tahu pengolahan limbah; menanam pohon untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan penyerapan air; memberikan pendapat kepada wakil rakyat untuk meningkatkan anggaran pengolahan air; ikutserta dalam membersihkan sungai, danau, lahan basah hingga pantai. (bobo.grid.id, Selasa, 21/3/2023)

Cara menghemat air
Ada beberapa cara menghemat air yang bisa dilakukan di rumah, hotel-hotel atau tempat penginapan, perkantoran, dan kawasan industri.

Pertama, matikan keran. Cara pertama yang paling penting adalah tidak membiarkan air keran menyala terlalu lama. Seperti saat mencuci tangan, kita bisa mematikan keran saat akan menggosok tangan dengan sabun. Baru nyalakan lagi keran saat akan membilas kedua tangan. Dengan begitu, tidak akan ada air bersih yang terbuang sia-sia.

Hal yang sama bisa kita praktikkan saat mencuci piring atau baju. Menyalakan keran terlalu lama akan mengurangi jumlah air bersih yang bisa digunakan untuk banyak keperluan lain.

Kedua, trik lain yang bisa dicoba adalah tidak menggunakan terlalu banyak air saat mandi. Gunakan air seperlunya sehingga tidak banyak air yang terbuang sia-sia. Seperti saat kita menggosok badan dan keramas, seringkali air shower dibiarkan tetap menyala. Air akan banyak terbuang dan tidak digunakan secara maksimal, hingga terbuang sia-sia. Cara menghemat air saat mandi adalah dengan mematikan shower saat menggosok badan atau keramas.

Ketiga, bila anda suka berkebun, sebaiknya perhatikan lagi saat menyiram tanamam. Banyak orang suka menggunakan selang panjang atau mesin penyiram secara otomatis. Untuk menghemat air, kita bisa mengurangi penggunaan selang dan alat penyiram otomatis.

Berpindahlah menggunakan alat penyiram manual, sehingga kita tidak menggunakan air secara berlebihan. Selain menyiram secara manual juga membantu mengatur kebutuhan air sesuai jenis tanaman.

Dengan beberapa cara tersebut, kita bisa menghemat penggunaan air di rumah. Saat kita menginap di hotel, kini juga sudah banyak hotel yang tidak menyediakan lagi bathub (wadah air berukuran relatif besar untuk mandi sambil berendam). Kini banyak pengusaha hotel yang ikut mengajak para tamunya menghemat penggunaan air, dengan hanya menyediakan kamar-kamar mandi yang ukurannya relatif sempit.

Cara hemat air di kampus UI
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) sebagai fakultas sains unggulan di Indonesia, juga telah ikut berkontribusi menjadi agen perubahan sosial yang mempromosikan tujuan-tujuan berkelanjutan. Hal ini dalam upaya membawa perubahan pola hidup masyarakat dunia untuk menggunakan energi dan sumber daya alam yang semakin terbatas.

Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan, mengkonsumsi, dan mengelola air dengan baik demi menjaga keberlangsungan hidup. Terkait hal itu, Dekan FMIPA UI, Dede Djuhana, PhD, telah menyampaikan sejumlah kebijakan konservasi air bersih yang diimplementasikan di lingkungan fakultasnya. (sci.ui.ac.id, Selasa, 21/3/2023)

Pertama, pemanfaatan air daur ulang seperti menampung air AC dalam wadah untuk bisa dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif. Air AC hasil penyulingan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan aquades di Laboratorium Kimia.

Kedua, FMIPA UI juga memiliki penampungan air hujan dalam ground tank sebagai sumber cadangan air bersih.

Ketiga, memperbaiki fungsi bak kontrol air hujan menjadi lubang serapan air dengan memperbanyak sumur resapan air hujan untuk menghindari terjadinya genangan air saat hujan.

Keempat, turut memelihara danau UI sebagai sumber cadangan air bersih kampus. “Memelihara dan memperbaiki area resapan air fakultas yang terdiri dari hutan, kebun, parkir conblok sebagai area resapan,” tandas Dekan.* wasmowiyoto-kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya