Minggu, 19 Mei 2024
Sosok Inspirasi

Mengenal Hendry Chairudin Bangun, Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028

Kamis, 28 September 2023
hendry.jpg
PWI Pusat
HENDRY Ch. Bangun (kiri) bersama Atal S. Depari.*

KISUTA.com - Nama lengkapnya Hendry Chairudin Bangun, tapi sering ditulis lebih pendek: Hendry Ch. Bangun. Dia terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2023-2028 dalam Kongres XXV PWI tanggal 25-26 September 2023 di El Hotel, Jalan Merdeka, Kota Bandung.

Seandainya proses pemungutan suara ketua umum hanya satu putaran, Hendry gagal menjadi ketua umum PWI Pusat. Sebab, dalam putaran pertama proses pemilihan, Hendry hanya meraih 39 suara, sedangkan Atal Sembiring Depari, Ketua Umum PWI Pusat periode 2018-2023 yang maju lagi dalam pemilihan, memperoleh 40 suara.

Mungkin sudah menjadi takdir Hendry. Dalam pemilihan putaran kedua, Hendry dan Atal memperebutkan 9 suara yang semula diraih oleh salah satu calon ketua umum lainnya, yakni Zulmansyah Sekedang (Ketua PWI Provinsi Riau). Ujung dari pemungutan suara yang berlangsung hingga Rabu dinihari 27 September 2023 itu, Hendry mendapat tambahan 8 suara (berubah menjadi 47 suara) dan Atal 41 suara (mendapat tambahan 1 suara). Total suara memang 88. (menitiriau.com, 27/9/2023)

Selanjutnya, dibentuk tim formatur untuk menyusun kepengurusan maksimal satu bulan. Hendry Ch. Bangun sebagai ketua formatur, dengan anggota Zulmansyah Sekedang dan Farianda dari PWI Provinsi Sumatera Utara.

Hendry mempunyai visi akan menjadikan PWI sebagai rumah bersama. PWI milik semua anggota. Misinya adalah menyerap seluruh potensi daerah. Hal itu diterjemahkannya dalam 10 program strategis. Yaitu, 1. PWI rumah bersama. PWI Pusat dan Daerah sama saja, tidak ada bedanya. 2. PWI merupakan rumah gagasan. 3. PWI aktif, ia ada di mana-mana. 4. Menyerap partisipasi dan aspirasi daerah.

Berikutnya, 5. Meningkatkan pemahaman ideologi kebangsaan PWI. 6. Memperbaiki manajemen. 7. Menata ulang pengelolaan pendidikan dan pelatihan sehingga menjadi holistik. 8. Membentuk lembaga penelitian dan pengembangan jurnalisme. 9. Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi khususnya untuk membantu kemampuan jurnalistik. 10. Uji Kompetensi Wartawan (UKW) gratis minimal satu kali.

Mengenal kiprah Hendry Ch. Bangun
Sosok Hendry Ch. Bangun boleh dibilang paham benar tentang dunia kewartawanan baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Putra Medan kelahiran 26 November 1958 ini pernah menjadi Sekretaris Jenderal PWI Pusat periode 2008-2013 dan 2013-2018. Dia pernah pula menjadi Wakil Ketua Dewan Pers periode 2019-2022. Hendry dipilih sebagai anggota Dewan Pers mewakili unsur wartawan.

Hendry Ch. Bangun mengawali karier sebagai wartawan Majalah Sportif Jakarta pada tahun 1982 dan berkarier aktif sebagai wartawan Harian Kompas Jakarta hingga pensiun pada tahun 2018.

Hendry telah menerbitkan 3 buah buku dengan judul “Wajah Bangsa dalam Olahraga: 100 Tahun Berita Olahraga Indonesia” pada tahun 2007; “Meliput dan Menulis Olahraga” juga pada tahun 2007; dan “Kumpulan Esai Olahraga” di tahun 2012.

Hendry yang juga merupakan tenaga pengajar pada Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) PWI bidang Manajemen Redaksi, pernah melakukan penyuntingan terhadap 4 buku. Yakni, “Kumpulan Cerpen Wartawan Olahraga" tahun 2010 dan 2011; “Kumpulan Cerpen Sebelas Wartawan” terbitan tahun 2012; dan “Kumpulan Cerpen Sembilan Wartawan” pada tahun 2013. (Buku “Dewan Pers Periode 2019-2022”, Desember 2019)

Lulusan Fakultas Sastra UI
Saat menjadi Sekretaris Jenderal PWI Pusat periode 2008-2013, Hendry aktif sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Harian Warta Kota yang terbit di Jakarta. Sosok yang produktif menulis cerita pendek itu adalah lulusan Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) tahun 1982.

Memulai karier jurnalistik di media kampus FSUI, Tifa Sastra, Hendry menjadi wartawan pertama kali di Majalah Sportif, Juli 1982-Oktober 1984. Kemudian bergabung dengan Harian Kompas pada bulan November 1984, menjadi wartawan olahraga dan sempat menjadi Redaktur Olahraga lalu Wakil Redaktur Pendidikan.

Hendry mulai menerbitkan cerpen dan puisi tahun 1978 saat kuliah di FSUI dan aktif dalam berbagai kegiatan sastra-budaya di kampus dan pusat-pusat kesenian. Karyanya berupa puisi, cerpen, artikel sastra, dimuat antara lain di Sinar Harapan, Suara Karya, Suratkabar Kampus Salemba, Majalah Anita. Tahun 1982 dia ikut Forum Penyair Muda Jakarta yang digagas Dewan Kesenian Jakarta. (Ensiklopedi Pers Indonesia, PWI Pusat, 2010)

Selain menerbitkan 3 buku yang telah disebutkan di atas, Hendry bersama Wahyu Wibowo pada 1980 menerbitkan buku berjudul “Ken Mokar Ikan Dalam Kaca”; “Tango Kota Air” (bersama Azwina Aziz Miraza); kemudian di “Antologi 20 Penyair The Fifties” (2009).

Kumpulan puisi tunggalnya “Elegi Bagi Cinta” terbit tahun 2011. Puisi lain terkumpul di “Pangeran Katak dan Sang Putri” (2011), “Senandung Radja Kecil” (2010), “Kitab Radja Ratoe Alit” (2011), “Antologi Fiksi Mini” (2011).

Semasa bekerja di Harian Kompas, Hendry Ch. Bangun yang akrab dengan inisial HCB, meliput berbagai event olahraga internasional seperti SEA Games sejak 1983, Asian Games (1986, 2002), Olimpiade (1988, 2000), turnamen tenis akbar AS Terbuka (1992), dan Australia Terbuka (1992).

Dengan latar belakang kiprah liputan di bidang olahraga itu, wajar jika Hendry juga pernah aktif sebagai pengurus SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) di PWI Jaya (Jakarta Raya) akhir 1980-an dan kemudian juga SIWO PWI Pusat. Pada 2005 hingga 2008 Hendry pernah pula menjadi Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat menggantikan Iwan Qadar.* wasmowiyoto-kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya