Senin, 29 April 2024
Wisata & Sejarah

Taman Uncal Soreang Perkuat Magnet Hiburan di Taman Anak Sabilulungan

Senin, 9 Oktober 2023
ancal.jpg
Wasmowiyoto/KISUTA.com
TAMAN Uncal atau rusa di kompleks kantor Pemkab Bandung, Soreang.*

KISUTA.com - Taman Uncal dan Taman Anak Sabilulungan di kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung, Soreang, Minggu sore 8 Otkober 2023 itu tampak sangat ramai. Situasi yang agak meleset dari dugaan keluarga penulis yang dua di antara masih berusia pelajar sekolah dasar dan taman kanak-kanak.

Setiap akhir pekan area wisata gratis itu memang ramai. Namun kali ini terasa lebih ramai dari biasanya. Sejumlah pengunjung beralasan sengaja memilih berkunjung sore hingga petang itu. Mengapa? Karena mencari udara yang relatif sejuk dibanding udara Bandung yang secara umum sedang panas sebagai dampak dari El Nino.

Taman Uncal dan Taman Anak seluas lebih kurang 1 hektare itu berada di seberang rumah dinas bupati Bandung. Dipisahkan oleh jalan beraspal untuk lalu-lalang mobil dan kendaraan bermotor, kedua taman ini relatif sejuk. Tumbuh pepohonan relatif besar-besar di sekitarnya.

Di Taman Uncal terdapat lebih dari 20 ekor rusa tutul. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya atau beberapa bulan lalu yang hanya belasan ekor. Tubuh rusa-rusa yang awalnya berasal dari Kebun Raya Bogor itu kelihatan gemuk. Boleh jadi karena selain rutin memperoleh pakan dari petugas pengelola taman, juga rutin mendapat tambahan pakan dari para pengunjung.

Para orangtua atau pengunjung dewasa yang umumnya mengantarkan anak-anak kecil itu, sengaja membawa dedaunan atau sayuran dari rumah. Atau mereka membeli kepada beberapa pedagang sayuran yang berjualan di sekitar Taman Uncal. Ada kangkung dan wortel yang harganya dua ribuan rupiah per ikat.

Anak-anak biasanya mengulurkan tangkai-tangkai sayuran ke mulut-mulut rusa melalui celah-celah pagar berupa ram kawat. Mereka merasa senang dan tersenyum jika sayuran atau wortelnya dimakan rusa. Saking gembiranya, tidak terasa anak-anak itu menghabiskan beberapa ikat sayuran.

Setelah bosan memberi makan rusa, anak-anak bisa beralih bermain di Taman Anak Sabilulungan yang menyediakan beberapa sarana bermain. Keberadaan Taman Uncal terasa menjadi magnet penguat menarik kunjungan masyarakat terutama anak-anak ke Taman Anak.

Bagi orangtua yang sedang menunggui anak-anaknya bermain, bisa juga mengisi waktu dengan membaca buku atau majalah yang tersedia di sebuah sudut trotoar dekat Taman Uncal. Tapi sayang tampaknya keberadaan puluhan bahan bacaan itu kurang terawat dan jarang diperbarui sehingga kurang menarik perhatian pengunjung.

Sumber penghasilan
Taman Uncal dan Taman Anak bukan saja telah memberi hiburan kepada para pengunjung terutama anak-anak, tapi juga memberi peluang kegiatan usaha kepada banyak pedagang kecil. Mereka berjualan beragam makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau kantong rakyat.

Seorang ibu yang berjualan kangkung mengaku dalam sehari bisa mendapat jumlah penjualan ratusan ribu rupiah. Aldi, bujangan penjual sosis goreng, mengakui bisa mendapat keuntungan ratusan ribu rupiah. Para pedagang makanan lainnya juga tampak sibuk melayani para pembeli. Dengan catatan semua itu berlangsung pada akhir pekan atau hari libur lainnya.

Kehadiran ratusan pengunjung kedua taman ini juga membuat petugas parkir mendapat tambahan penghasilan. Sebagian pelancong membawa mobil, dan sebagian besar lainnya menggunakan sepeda motor. Puluhan atau bahkan ratusan kendaraan bermotor itu diatur secara rapi oleh petugas parkir.

Mengenal rusa tutul
Rusa tutul atau rusa totol pertama kali masuk Indonesia terutama Istana Kepresidenan Bogor dibawa oleh Gubernur VOC, Sir Thomas Stamford Raffles dari daerah perbatasan India dan Nepal pada tahun 1814. Kini, hewan ini sudah lebih dari 200 tahun menghuni dan berkembang biak di area padang rumput halaman Istana Bogor, dan beberapa di antaranya kini menghuni Taman Uncal di kompleks Pemkab Bandung.

Hingga kini, koleksi rusa-rusa totol Istana Kepresidenan Bogor sudah berjumlah lebih dari 800 ekor. Rusa ini terbagi dalam beberapa kelompok kawanan yang mendiami area padang rumput halaman Istana Kepresidenan Bogor. (setneg.go.id, Selasa, 3/11/2020)

Rusa-rusa di Istana Kepresidenan Bogor dianggap sebagai hewan liar karena tidak ditangkar dan dirawat secara intensif sejak dilahirkan. Kawanan rusa totol ini juga memiliki naluri pertahanan yang mampu medeteksi kehadiran makhluk asing yang bukan kawanannya. Karena itu hewan ini sulit untuk didekati oleh manusia dan pengunjung pun hanya dapat melihatnya dari pagar luar Istana.

Makanan rusa totol selain rumput juga ubi-ubian, wortel, kacang panjang, dan jagung. Sedangkan rusa-rusa di Taman Uncal, Soreang, ternyata juga mau makan “sayur kangkung”.* wasmowiyoto-kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya