Sabtu, 4 Mei 2024
Sosok Inspirasi
Pendidikan

FKIP UNS Gelar Kuliah Praktisi Pembelajaran Daring Berbasis Metaverse

Senin, 19 Februari 2024
daring.jpg
Humas UNS

KISUTA.com – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Kuliah Praktisi Pembelajaran Daring Berbasis Metaverse pada Senin (19/2/2024) secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama Direktur Pemberdayaan Informatika Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Generasi Digital Indonesia (Gradasi).

Kuliah praktisi ini diselenggarakan oleh 3 Program Studi (Prodi) yang berada di Kampus IV FKIP UNS. Ketiga prodi tersebut adalah Prodi S-1 Teknologi Pendidikan (TP), Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Surakarta, dan Prodi S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD).

Dalam sambutannya, Dr. Eka Budhi Santosa, M.Pd. selaku Kepala Prodi S-1 TP FKIP UNS mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis UNS ke-48 yang diselenggarakan oleh FKIP UNS. Kegiatan ini menjadi bagian dari acara Semar Fest 2024. Semar Fest adalah singkatan dari Sebelas Maret Festival. Kegiatan ini diadakan setahun sekali dalam rangka merayakan hari jadi UNS.

Kuliah praktisi ini dibuka secara langsung oleh Dekan FKIP UNS, Prof. Dr. Mardiyana, M.Si. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari penandatangan perjanjian kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi antara FKIP UNS dan Gradasi. Ia berharap kuliah praktisi ini dapat menyiapkan para peserta dalam memahami dinamika kemajuan teknologi dan digital di dunia kerja.

“Pada era sekarang ini memang kemajuan teknologi dan digital harapannya bisa diimplementasikan di seluruh kehidupan. Khususnya di dunia pendidikan harapannya bisa membantu para sivitas akademika untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan diadakannya kuliah praktisi ini diharapkan para peserta memahami bagaimana dinamika kemajuan teknologi dan digital tersebut di dunia kerja,” harap Prof. Mardiyana.

Kegiatan ini menghadirkan 3 praktisi di bidang pembelajaran daring berbasis metaverse. Praktisi pertama adalah M. Hertiyadi Alfaqy. Ia merupakan Ketua DPD Gradasi DKI Jakarta dan CEO PT Ide Kreatif Nusantara. Ia menyampaikan materi bertajuk “Beyond Virtual Learning”.

“Secara umum industri pendidikan melibatkan tiga elemen, yaitu guru, siswa, dan lingkungan belajar. Dalam skenario pendidikan metaverse, siswa dapat berinteraksi dengan lingkungannya, berkolaborasi dengan teman sekelas, dan terlibat dalam aktivitas pembelajaran berdasarkan pengalaman. Misalnya, mereka dapat menjelajahi bangunan bersejarah, mengunjungi negara asing, atau berpartisipasi dalam simulasi eksperimen yang mungkin tidak dapat dilakukan di dunia fisik,” jelas Alfaqy.

Kemudian, praktisi yang kedua adalah Fitri Hardiyanti yang merupakan Founder Amiga. Ia memaparkan materi bertajuk “Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran”. Ia mengungkapkan bahwa pemanfaatan AI dalam pembelajaran membuka pintu untuk revolusi pendidikan yang lebih personal, adaptif, dan efisien. Dengan terus mengembangkan teknologi dan memperhatikan tantangan yang ada, pemanfaatan AI akan lebih optimal untuk menciptakan masa depan pembelajaran yang lebih cerdas.

Sementara itu, praktisi yang ketiga adalah Fajar Eri Dianto. Ia merupakan Ketua Umum Relawan TIK Indonesia. Memaparkan materi yang bertajuk “Netiket Pemanfaatan Metaverse”, ia menjelaskan bahwa netiket merupakan tata krama dalam berinteraksi melalui teknologi. Ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus mencerminkan tata krama keluhuran nilai budaya Indonesia.

“Perilaku netizen merupakan harga diri sebagai individu. Selain itu adalah image bangsa sebagai wajah Indonesia di mata dunia, sebagai branding tata krama keluhuran nilai budaya Indonesia di mata netizen internasional serta harga diri bangsa di mata dunia luar. Oleh karena itu, netizen harus selalu menyadari bahwa ketika berinteraksi dengan netizen lainnya bukan sekadar berkomunikasi secara digital melalui deretan karakter,” tegas Fajar.* das-kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya