Kamis, 2 Mei 2024
Legok Kisuta
Lawan Covid-19

Menolak Dirawat di Rumah Sakit, Pasien Corona Berobat ke Dukun

Kamis, 14 Mei 2020

KISUTA.com - Perempuan dari Jonggol yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 menolak menjalani pengobatan di rumah sakit. Ia kabur dan memilih berobat ke dukun.

Dikabarkan Kompas.com , perempuan berinisial E berusia 42 tahun ini akhirnya ditemukan dan dijemput tim Gugus Tugas di rumah seorang dukun di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Perempuan asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol ini memilih berobat ke dukun, karena menolak menjalani pengobatan di rumah sakit. Padahal, dia sudah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana mengatakan, awalnya pasien ini memiliki penyakit seperti tuberkulosis (TBC) dan telah menjalani perawatan di rumah sakit swasta.

"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC. Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," ucap Teguh, Rabu (13/5/2020).

Menurut Teguh, tim medis menyadari bahwa pasien mengalami gejala virus corona seperti sesak napas dan demam. Kemudian, pasien tersebut diperiksa dengan rapid test dan hasilnya reaktif. Ia kemudian dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan swab menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit itu.

Namun pasien memilih pulang ke rumahnya di Jonggol, sambil menunggu hasil swab keluar. "Dia memaksa pulang karena suami dan ketemu sama anaknya juga," ujar Teguh.

Beberapa hari kemudian, hasil swab yang keluar menyatakan pasien positif virus corona. Petugas kesehatan lantas meminta pasien tersebut untuk segera diisolasi di RSUD Cileungsi.

Namun pihak keluarga menolak. "Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," ucap Teguh.

Teguh mengatakan, karena pasien berisiko menularkan virus, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan penjemputan paksa.

Namun saat didatangi petugas, ibu tersebut dan keluarganya sudah tidak ada di kediamannya di Kecamatan Jonggol. "Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif," kata Teguh.

Setelah dilacak, tim mendapat informasi bahwa pasien tersebut sedang mencari dukun untuk berobat. Pihak rumah sakit sempat dibuat pusing karena selama tiga hari pencarian, pasien tersebut tak kunjung ditemukan.

"Nah pas hari Senin itu jam 12.00 dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun. Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobati segala macam penyakit katanya. Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia," kata Teguh.

Menurut Teguh, tim akhirnya berhasil menemukan pasien yang sedang bersama suami dan anaknya di rumah seorang dukun. Sebanyak delapan petugas medis mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) langsung menjemput pasien di rumah dukun tersebut. Pasien bersama suami dan anaknya kemudian dibawa dengan menggunakan mobil ambulans ke RSUD Cileungsi.

Tim Gugus Tugas juga memeriksa kondisi para pasien yang berobat ke dukun. Begitu juga dengan lingkungan sekitar dan ruang pemeriksaan kamar pasien. "Pas kita ke sana, ternyata mereka kaget dan pengakuannya sudah 2 hari di sana, berbaur dengan warga yang sedang berobat ke dukun, ada sekitar 10 orang. Jadi dukun ini juga menerima rawat inap di sana," kata Teguh.

Sejauh ini, ada 11 orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) setelah melakukan kontak dengan pasien. "Kita sudah tracing pendataan disinfektan, pembagian masker. Nanti rencana kita mau tes kepada 10 orang termasuk dukun itu, kemudian isolasi mandiri itu yang penting," kata Teguh.* das - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya