Kamis, 2 Mei 2024
Legok Kisuta
Idiiih...

Selama Lockdown, Para Jomblo di Belanda Disarankan Punya Partner Seks

Sabtu, 16 Mei 2020

KISUTA.com - Kabar baik untuk para jomblo di Belanda. Selama lockdown akibat virus corona mereka disarankan untuk punya partner seks. Saran itu muncul setelah kritik terhadap peraturan yang menetapkan bahwa pengunjung rumah harus menjaga jarak minimal 1,5 meter.

Dalam perbincangan yang bebas terbuka, bimbingan resmi dari Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (RIVM) telah diamandemen. Yaitu dengan menyarankan mereka yang tidak memiliki pasangan seksual permanen agar saling sepakat untuk memuaskan satu sama lain dalam hubungan seksual.

Dilansir The Guardian, atas saran para ilmuwan di RIVM, pemerintah Belanda dalam upaya 'lockdown cerdas' yang mereka galakan sejak 23 Maret, mengizinkan hingga tiga pengunjung masuk ke rumah dengan syarat ketat mereka akan menjaga jarak.

Tetapi RIVM sekarang mengakui bahwa "masuk akal apabila sebagai seorang lajang, seseorang ingin melakukan kontak fisik" seraya memperingatkan bahwa risiko hubungan intim harus diatur.

“Diskusikan cara terbaik untuk melakukan ini bersama,” saran RIVM. “Misalnya, bertemu dengan orang yang sama untuk melakukan kontak fisik atau seksual (misalnya 'teman seks'), asalkan Anda bebas dari penyakit.

Buat kesepakatan yang baik dengan orang ini tentang berapa banyak orang lain yang kalian jumpai. Semakin banyak orang yang Anda jumpai, semakin besar kemungkinan (penyebaran) virus corona.

RVIM juga memiliki saran untuk mereka yang memiliki hubungan dengan seseorang yang terinfeksi oleh virus corona atau dalam karantina dengan gejala penyakit yang dicurigai.

"Jangan berhubungan seks dengan pasangan Anda jika mereka telah diisolasi karena (diduga) terinfeksi virus corona," kata RVIM.

"Berhubungan seks-lah dengan diri sendiri atau dengan orang lain dari kejauhan (dengan menceritakan kisah erotis atau bermasturbasi bersama)."

Perubahan pikiran Institut Belanda tentang nasib para lajang berdasarkan ekspresi frustrasi yang luar biasa pada beberapa kalangan atas aturan untuk para 'jomblo'.

Dalam sebuah opini yang ditulis di surat kabar Het Parool, Linda Duits, seorang jurnalis yang berspesialisasi dalam isu-isu gender, langsung mengkritik RIVM, dengan alasan bahwa seks adalah hak asasi manusia.

"Kedekatan dan kontak fisik bukanlah suatu kemewahan, mereka adalah kebutuhan dasar," tulis Duits.

"Jika kita telah belajar sesuatu dari epidemi AIDS, itu berarti tidak berhubungan seks bukanlah pilihan."* das - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya