Kamis, 2 Mei 2024
Legok Kisuta

Ketika Nama Indonesia Mencuat di Kerusuhan Amerika Serikat

Rabu, 3 Juni 2020
as.jpg
Instagram/@rainsfordthegreat
RAINEY A. Backues, pria keturunan Indonesia yang fotonya sempat ramai diperbincangkan di media sosial karena dia memiliki tato bergambar peta Indonesia.*

KISUTA.com – Nama Indonesia tiba-tiba saja mencuat dalam pemberitaan di media-media Amerika Serikat (AS) beberapa hari terakhir ini. Itu berawal ketika Rainey A. Backues, pria bertato peta Indonesia yang tertangkap kamera dalam unjuk rasa yang berbuntut kerusuhan di Center City, Philadelphia, AS.

Backues, yang bertato peta Indonesia di tangannya, tertangkap kamera pewarta foto Philadelpia Inquirer sedang melempar semacam kotak ke arah perusahaan layanan jasa finansial Wells Fargo, Sabtu (30/5/2020).

Backues, lewat akun Instagram miliknya @rainsfordthegreat pada Minggu (31/5/2020) mengaku bahwa dia sebenarnya adalah warga negara Amerika Serikat naturalisasi yang lahir di Pulau Jawa, Indonesia.

Dia mengklarifikasi bahwa dia sama sekali tidak ada niat untuk rusuh dan dia meminta maaf kepada seluruh komunitas warga Indonesia di Philadelphia.

"Awalnya aku hanya bersepeda lewat (jalan) Center City," kata dia menjelaskan mengapa dia tak menutupi identitas diri saat itu.

Lalu seiring hari makin gelap, dia mengaku merasa marah atas kematian George Floyd dan atas ketidakadilan polisi nasional.

"Apalagi aku juga termasuk orang kulit berwarna," kata Backues yang lantas merasa menyesal atas kemarahannya yang berakibat pada pengrusakan bangunan itu.

"Oleh sebab itu, aku ingin meminta maaf pada gerakan Black Lives Matter serta kepada para pengunjuk rasa yang secara sah menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan ketidakadilan saat ini yang kita semua saksikan," kata dia.

"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di Pulau Jawa), saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," kata dia.

Dia menegaskan betapa dia sangat menyesal sudah berswafoto menunjukkan barang jarahan, tapi dia mengaku tidak menjarah.

"Meski saya dengan bodohnya memasang selfie yang memegang sepatu sampai ke telinga saya di Instagram feed saya, saya tidak menjarahnya dan juga tidak membawa pulang apa pun," kata dia.

Dia mengaku berpose dengan sepatu sekadar untuk menunjukkan pada orang-orang bahwa sedang terjadi penjarahan besar-besaran di lokasi dia berada.

"Saya sekarang menyesal memosting foto-foto itu. Sekali lagi, saya meminta maaf kepada semua komunitas yang telah terkena dampak negatif dan malu. Saya bersedia bertanggung jawab penuh atas tindakan saya. Saya telah belajar banyak dari kejadian ini," kata dia.* harie – kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya