Perjalanan Maut Menuju Kelahiran
KISUTA.com - Melahirkan merupakan proses perjuangan hidup dan mati bagi seorang wanita. Namun di Ladakh, India, perjuangan sudah dimulai ketika seorang wanita yang akan melahirkan, akan mendatangi rumah sakit. Menggunakan jaket tebal, syal dan sepatu boot, mereka harus berjalan kaki menempuh perjalanan melewati gunung es bersuhu -35 derajat Celcius. Diperlukan waktu sembilan hari untuk sampai ke rumah sakit terdekat di Lingshed.
Perjalanan melewati Chadar, salah satu sungai beku terkenal di India. Melewati sungai ini, siapa pun harus berjalan sampai lutut mereka terasa menggigil dan mati rasa. Biasanya wanita hamil akan menempuh perjalanan bersama rombongan kecil yang terdiri atas suami, anak, dan anggota keluarga lainnya.
Banyaknya anggota keluarga yang ikut merupakan salah satu bentuk dukungan karena banyaknya peralatan yang harus mereka siapkan dalam perjalanan tersebut, termasuk bekal makanan dan selimut.
Dalam suhu ekstrem, jarak yang ditempuh oleh rombongan tersebut bisa dibilang cukup jauh, yaitu sekitar 72 km. Pada malam harinya, mereka biasanya akan berkemah di gua-gua gunung dan membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh.
Perjuangan kembali dilakukan setelah persalinan selesai dan beristirahat beberapa saat di Lingshed. Mareka harus kembali menempuh perjalanan pulang melalui gunung es dengan jarak perjalanan dan suhu ekstrem yang sama seperti saat berangkat. Dapat dibayangkan, bayi yang baru lahir beberapa hari, harus berjuang melawan suhu dingin untuk sampai di rumah.
Perjuangan wanita-wanita Ladakh yang akan melahirkan itu, berhasil diabadikan oleh seorang fotografer asal Islandia, Tim Vollmer. Sang fotografer ingin merasakan pengalaman masyarakat Ladakh untuk mengantarkan wanita-wanita mereka yang akan melahirkan.
"Saya kagum bahwa hal seperti ini sudah dianggap biasa bagi mereka jika ingin melahirkan. Berjalan di atas dinginnya sungai beku sangat menakutkan. Beruntunglah Anda jika bisa dengan mudahnya menikmati fasilitas rumah sakit yang cukup mudah. Jangan mudah mengeluhkan keadaan," ungkap Tim Vollmer seperti dikutip dari Daily Mail.* ati - kisuta.com