Kamis, 2 Mei 2024
Sosok Inspirasi
Pakar Ekonomi UNS, Johadi, SE., M.Sc

Menguatkan UMKM, Meredam Dampak Resesi

Selasa, 6 Oktober 2020
umkm.jpg
Humas UNS

KISUTA.com - Riset Grup Studi Moneter dan Fiskal menyelenggarakan Webinar dengan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) yang juga mitra PT. Telkom Indonesia Wilayah Solo dengan tema Strategi Penguatan UMKM di tengah masa pandemi. Webinar yang digelar Senin (5/10/2020) ini bertujuan untuk memberikan pencerahan bagi pelaku UMKM agar menemukan way out yang tepat mampu bertahan di tengah tekanan resesi ekonomi.

Webinar tersebut menghadirkan Pakar Ekonomi dan Pemerhati Kebijakan UMKM di Indonesia, Prof. Tulus Tambunan; Akademisi Fakultas Ekonomi UNS yang sekaligus Komisaris Independen Bank DKI, Lukman Hakim, Ph.D; Praktisi dari Industri Perbankan, Deddy Sunaryo Naingolan, M.Ec; serta Agung Wiratama, Community Leader Platform transaksi bisnis digital.

Pakar Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Johadi, SE., M.Sc mengungkapkan, pandangan para pakar dan praktisi tersebut diharapkan mampu menghadirkan panduan bagi UMKM apa yang sedang terjadi dan apa yang akan dilakukan ke depan agar mampu bertahan di tengah badai pandemi Covid-19.

Johadi mengatakan, strategi kebijakan pemerintah untuk membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar bertahan selama krisis harus benar-benar efektif. Dua hal yang harus diketahui oleh pengambil kebijakan agar bantuan kepada UMKM berjalan efektif yakni pertama melalui identifikasi jalur transmisi apa saja krisis tersebut berdampak pada UMKM dan langkah-langkah mitigasi krisis apa yang telah, sedang dan akan diambil oleh UMKM.

Beberapa jalur transmisi yang perlu diidentifikasi diantaranya jalur impor bahan baku, jalur permintaan ekspor, dan jalur permintaan dalam negeri yang turun. Dalam kondisi ini, menurutnya, kebijakan yang diperlukan adalah dukungan terhadap peralihan dari pemasaran berbasis toko atau pertemuan fisik ke pemasaran berbasis daring yang harus dilakukan oleh semua UMKM, khususnya bagi UMKM yang sangat bergantung kepada kunjungan konsumen.

Bantuan pemerintah dapat berupa pendampingan bantuan modal murah atau pendampingan pelatihan. Setelah pemerintah mengidentifikasi jalur-jalurnya, pemilik UMKM harus ditekankan untuk mampu berkreatifitas dan memiliki kemampuan berinovasi serta kecepatan dan keinginan mereka untuk melakukan langkah-langkah kongkrit mitigasi, seperti pemasaran konvensional atau luring menjadi daring, atau mengantar pesanan lewat WhatsApp dan sebagainya.

"Kedua kebijakan pemerintah harus membantu UMKM dalam melakukan diversifikasi pasar bahan baku dalam negeri, mendampingi UMKM dalam mencari alternatif bahan baku. Selain itu juga membantu melakukan penyesuaian produksi mereka dengan tujuan mengurangi dampak kenaikan biaya dari mahalnya bahan baku, misalnya tetap produksi tapi porsi bahan bakunya dikurangi," jelas Johadi.* eko prasetyo - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya