Selasa, 30 April 2024
Sosok Inspirasi

Tingkatkan Daya Saing UMKM, Tim PKMI UNS Kembangkan Produk Beras Rojolele

Tim PKMI mengadakan Pelatihan Pengembangan Produk Rojolele dan Legalisasi Usaha Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM dengan peserta UMKM dan petani mitra Sanggar Rojolele yang tersebar di wilayah Klaten.

Selasa, 27 Juni 2023
adaya.jpg
Humas UNS

KISUTA.com - Tim Program Kemitraan Masyarakat Internasional (PKMI) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan penguatan branding dan diversifikasi produk Beras Rojolele. Hal ini bertujuan untuk peningkatan daya saing beras jenis ini di pasar internasional.

Tim PKMI UNS terdiri dari Rysca Indreswari, Dyah Ayu Suryaningrum, Herlina Mega Puspitasari, Dian Rachmawanti Affandi dan Dyah Yuni Kurniawati. Mereka menggelar program yang bekerja sama dengan Sanggar Rojolele, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Selain itu adapula mitra dari Internasional College of Management National Pingtung University of Science and Technology (NPUST) Taiwan.

Program ini turut mengolaborasikan beberapa bidang ilmu. Program Studi (Prodi) D-3 Agribisnis Sekolah Vokasi (SV) UNS, D-3 Teknologi Hasil Pertanian (THP) SV UNS, dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS.

Beras Rojolele memiliki keistimewaan rasa yang pulen, gurih, dan beraroma wangi dibandingkan dengan beras lainnya. Rojolele tidak hanya sekadar beras tetapi juga memiliki beragam nilai. Beras Rojolele menjadi bagian dari identitas nasional, budaya, kearifan lokal Indonesia yang mempunyai peluang besar menembus pasar Internasional.

Meskipun beras rojolele sudah dikenal luas, tapi masih terdapat kendala dalam pengembangannya. Salah satunya terkait dengan branding. Banyak produk beras petani lokal daerah Delanggu yang tidak mempunyai legalitas usaha sehingga menghambat pemasaran secara meluas. Selain itu belum ada diversifikasi produk turunan beras yang menjadi alternatif keunggulan Rojolele.

Tim PKMI mengadakan Pelatihan Pengembangan Produk Rojolele dan Legalisasi Usaha Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM dengan peserta UMKM dan petani mitra Sanggar Rojolele yang tersebar di wilayah Klaten. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Sabtu (24/6/2023) yang bertempat di Pendopo Protowongso Desa Delanggu, Klaten.

Rojolele dibuat menjadi produk turunan berupa mixed grains dan beras bumbu nasi kuning. Dian Rachmawanti menceritakan kepada uns.ac.id bahwa mixed grains merupakan campuran beras Rojolele dengan berbagai biji-bijian yang bermanfaat untuk menambahkan serat dan protein dalam nasi. Ini menjadi inovasi cara penyajian baru pada masakan nasi kuning.

"Beras bumbu dibuat sebagai inovasi alternatif cara penyajian nasi kuning Rojolele yang praktis dengan mengusung konsep cita rasa khas Nusantara," tutur Dian Rachmawati.

Dalam rangka pengembangan produk Rojolele diperlukan legalitas usaha. Hal ini sebagai bentuk perlindungan kepada produsen sekaligus branding untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Rysca Indreswari sebagai Ketua Tim PKMI UNS menyampaikan bahwa inovasi produk dan legalitas usaha ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing UMKM Delanggu menuju pasar global.

“Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan workshop inisiasi pasar ekspor yang akan diselenggarakan pada September mendatang dengan menghadirkan pakar dari College of Management National Pingtung University of Science and Technology (NPUST) Taiwan dan Asosiasi Ekspor," ujar Rysca.

Eksan Hartanto selaku Ketua Sanggar Rojolele menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dan terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Harapannya kolaborasi dengan D-3 Agribisnis, D-3 Teknologi Hasil Pertanian, dan FSRD UNS dapat berkelanjutan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi petani dan UMKM Delanggu.* das - kisuta.com


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya