Kamis, 2 Mei 2024
Sosok Inspirasi

Tim P2MD UNS Adakan Lokakarya Pengembangan Batik Empon-empon di Karanganyar

Selasa, 25 Juli 2023
batik.jpg
Humas UNS

KISUTA.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembangkan batik empon-empon di Desa Pendem, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini merupakan implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Pengabdian masyarakat mengambil tema utama “Pengembangan Batik Empon-Empon Sebagai Komoditi Unggulan Desa Pendem Untuk Mewujudkan Konsep Community Based Tourism”.

Desa Pendem memiliki kawasan desa wisata bernama Sumberbulu. Desa wisata ini memiliki batik empon-empon yang dikenal sebagai Batik Sumberbulu dengan 3 motif berbeda,yakni Anget-Anget, Jampi Usada, dan Siti Rajabrana. Motif tersebut diciptakan khusus pada tahun 2022 oleh kelompok suvenir di bawah pembinaan Badan Otorita Borobudur (BOB) menggunakan software jBatik.

Permasalahan mulai muncul dimana sebagai sebuah desa wisata, Sumberbulu belum dapat mengembangkan batik empon-empon hanya melalui software jBatik. Mereka juga memerlukan atraksi atau praktik secara langsung menggunakan canting dalam pengembangan batik empon-empon.

Untuk mengembangkan konsep dan gagasan inovatif tersebut, Tim P2MD BEM SV UNS melakukan beberapa kegiatan dalam bentuk pengabdian masyarakat bersama kelompok suvenir. Salah satunya dengan menggelar pelatihan dan praktik membatik canting dengan peserta kelompok suvenir Desa Wisata Sumberbulu dan membawa tema, “Workshop dan Pelatihan Membatik Canting sebagai Upaya Pengembangan Batik Empon-Empon menjadi Komoditi Unggulan Desa Wisata Sumberbulu”. Lokakarya ini bertempat di Pendopo Desa Wisata Sumberbulu, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar pada Senin (17/7/2023).

"Pelatihan membatik ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dengan bermodal awal pelatihan yang kemudian dapat menjadi komoditas unggulan dari desa untuk menunjang sektor pariwisata," jelas Rysca Indreswari, S.Pt., M.Si. selaku dosen pembimbing dalam ketika membuka pelatihan membatik canting.

Kegiatan inti lokakarya dan pelatihan membatik canting dipandu langsung oleh Maryati selaku Koordinator Batik Giriarum dari Desa Girilayu. Ada beberapa tahapan dan proses dari membatik canting. Tahap awal adalah membuat pola di atas kain, kemudian menyanting menggunakan malam yang telah dilelehkan di atas kompor, dan tahap terakhir adalah pewarnaan. Seluruh tahapan membatik canting ini dapat dikerjakan bersama-sama agar tidak terasa berat.

Maryati dalam sesi ini mempraktikkan secara langsung kegiatan membatik diikuti dengan kelompok suvenir Desa Wisata Sumberbulu. Peserta acara dengan jumlah 10 orang yang merupakan kelompok suvenir Desa Wisata Sumberbulu. Mereka menyelesaikan gambaran pola motif Batik Empon-Empon di atas kain yang telah dibagikan dan dilanjutkan dengan menyanting.

Tujuan pelatihan membatik canting ini tidak hanya untuk menambah pengetahuan dari kelompok suvenir tentang membatik canting. Tetapi juga mengembangkan keterampilan kelompok suvenir dalam hal membatik canting yang harapannya dapat memproduksi batik secara mandiri untuk nantinya dapat menunjang sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Laila Nur Fatimatuzzahro selaku Ketua P2MD menyampaikan bahwa kain batik yang sudah jadi nantinya dapat dimanfaatkan sebagai kain bahan utama pembuatan souvenir khas dari Desa Wisata Sumberbulu. Setelah menggambar pola dna menyanting, proses dilanjutkan dengan pewarnaan dari hasil kain yang sudah dibuat oleh kelompok suvenir. Kain yang sudah diberi warna kemudian masuk ke tahap pencelupan waterglass yang bertujuan untuk mengunci warna batik.

Pada Minggu (23/7/2023) dilanjutkan rangkaian program pelatihan membatik canting dengan metode pewarnaan sistem pencoletan. Maryati menjelaskan bahwa metode pewarnaan sistem pencoletan merupakan salah satu metode pewarnaan yang dapat diterapkan oleh pemula jika ingin memberikan lebih banyak warna dalam kain batik buatannya, sehingga dapat menaikkan harga jual.

Pelatihan metode pewarnaan sistem pencoletan diharapkan dapat menambah wawasan kelompok suvenir, sehingga lebih semangat dalam belajar membatik canting dikarenakan hasil dari proses pewarnaan sistem pencoletan lebih bervariasi dan menambah daya tarik serta daya jual.

Endang sebagai salah satu kelompok suvenir yang mendapat kesempatan berlatih membatik canting mengaku sangat senang dapat menjadi bagian dari perkembangan Batik Empon-Empon di Desa Wisata Sumberbulu.

"Harapannya keterampilan membatik canting ini tidak hanya akan diproduksi secara mandiri, tapi juga dapat dimanfaatkan sebagai program eduwisata tambahan di Desa Wisata Sumberbulu. Dengan demikian semoga Batik Empon-Empon dapat dikenal meluas," ujarnya.* das - kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya