General Lecture Prodi DKV FSRD UNS Hadirkan Alumni Berprestasi Bidang Ilustrator
KISUTA.com – Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar General Lecture yang bertajuk “Ikonografi Hindu-Buddha & Budaya Muslim Sebagai Inspirasi dalam Ilustrasi Miniatur” pada Senin (6/11/2023). General Lecture yang digelar di Aula Gedung HB. Sutopo ini menghadirkan dua pembicara yang merupakan seorang ilustrator dan Mahasiswa S2 Seni Rupa FSRD UNS. Beliau adalah Alan Fajar Ma’aarij dan Yoga Wahyudhi.
Acara General Lecture ini dimulai dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Kaprodi DKV FSRD UNS, Dr. Jazuli Abdin Moenib, S.Sn., M.Hum. Dalam sambutannya Dr. Moenib menyampaikan selamat datang kepada teman-teman mahasiswa dan juga narasumber. “Selamat datang rekan-rekan mahasiswa serta Mas Alan dan Mas Yoga. Ini kegiatan yang sangat baik untuk kita semua, General Lecture Series 2023. Hari ini materinya mengenai ilustrasi. Semoga enjoy dan harapannya bisa menambah ilmu serta wawasan kita semua mengenai ilustrasi,” ungkap Dr. Moenib.
Anugrah Irfan Ismail, S.Sn., M.Sn. selaku moderator dalam kegiatan General Lecture ini mengucapkan terima kasih kepada Alan Fajar Ma’aarij dan Yoga Wahyudhi karena bersedia untuk memberikan ilmunya kepada teman-teman mahasiswa dalam kegiatan General Lecture di FSRD UNS ini. “Saya sangat bangga dan mengucapkan terima kasih kepada Mas Alan dan Mas Yoga sudah bersedia berbagi ilmunya dengan teman-teman mahasiswa disini,” ungkap Irfan.
Pemaparan materi yang pertama disampaikan oleh Alan Fajar Ma’aarij. Beliau memaparkan materi mengenai Kebudayaan Muslim sebagai Inspirasi dalam Lukisan Miniatur. Alan menjelaskan bahwa dalam lukisan miniatur memiliki beberapa karakteristik. “Karakteristik dalam lukisan miniature diantaranya adalah penggambaran karakter yang mungil, memuat tema dan cerita tertentu, kaya warna, penggunaan dekorasi ragam hias dan berpresentasi dari percampuran budaya,” terang Alan.
Alan juga menjelaskan bahwa aspek penting dalam sebuah karya ada 3 hal yaitu riset atau landasan agar karya bisa dipertanggungjawabkan, imajinasi atau membuat karya menjadi lebih hidup dan adab atau sebagai batasan agar imajinasi tidak terlalu liar dan karya tidak menyinggung norma atau isu sensitif terkait SARA.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang kedua oleh saudara Yoga Wahyudhi. Beliau memaparkan materi mengenai Ikonografi Hindu-Buddha Masa Klasik sebagai Inspirasi dalam Ilustrasi Miniatur. Berdasarkan materi yang telah dipaparkan Yoga, Ikonografi Hindu-Buddha sejatinya sudah banyak dikenal di Indonesia.
“Penggambaran ikon Hindu-Buddha dalam berbagai media juga sudah sangat populer walau dengan gaya yang lebih modern. Dengan pengetahuan arkeologi dan estetika Hindu, upaya memvisualkan segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat kedewaan menjadi lebih mudah sehingga dapat menciptakan kembali ilustrasi berbasis ikonografi Hindu-Buddha pada masa kebudayaan klasik yang dapat melampaui sifat keduniawian berdasarkan tradisi Veda,” ujar Yoga.* das-kisuta.com