Selasa, 10 Desember 2024
Sosok Inspirasi

Inovatif! Mahasiswa UNS Kembangkan Permen Kapas Ekstrak Daun Pepaya sebagai Peningkat Trombosit

Rabu, 8 November 2023
aadp1.jpg
Humas UNS

KISUTA.com - Tim Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta (RE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengembangkan permen kapas yang bisa meningkatkan trombosit. Permen kapas ini menggunakan formulasi nanoenkapsulasi ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.). Tujuan dibuat permen kapas ini adalah untuk membantu proses penyembuhan pasien demam berdarah dengue.

Inovasi tersebut lahir dari hasil penelitian Lidya Intan Setyaningsih, Niken Larasati, Diah Dwi Syafitri Khoirunisak, dan Shinta Septiana. Mereka adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Proses tersebut mereka lalui di bawah bimbingan Syaiful Choiri, S. Farm., M.Pharm.Sci., Apt.

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) periode Januari-Agustus 2022 terdapat 143.184, kasus DBD dengan total kematian mencapai 1.236 kasus dan 63% diantaranya didominasi pada anak berusia 0-14 tahun. DBD identik dengan kondisi trombositopenia (penurunan trombosit dibawah batas normal) hingga pendarahan seperti mimisan.

Kepada uns.ac.id, Lidya menuturkan jika terapi yang ada saat ini hanya bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Hal ini membuat masyarakat memanfaatkan bahan alam seperti daun pepaya sebagai pengobatan DBD. Daun pepaya mengandung enzim papain yang mampu meningkatkan kadar trombosit. Akan tetapi, enzim papain mudah rusak pada suhu tinggi. Enzim ini juga memiliki rasa pahit dan bau yang kurang sedap sehingga membuat anak-anak enggan mengkonsumsinya baik dalam bentuk olahan sayur maupun ekstrak.

“Kami memanfaatkan teknologi nanoenkapsulasi untuk menutupi rasa dan aroma yang kurang sedap dari daun pepaya serta meningkatkan stabilitas enzim papain. Selanjutnya nanopartikel yang didapat dibentuk permen kapas berupa serat halus yang manis dan lembut sehingga akan lebih disukai oleh anak-anak,” ungkap Lidya.

Niken, sesama anggota tim, menjelaskan bahwa pembuatan diawali dengan ekstraksi daun pepaya menggunakan pelarut air sehingga aman dikonsumsi. Ekstrak tadi kemudian ditambahkan polimer kitosan dan pektin untuk membentuk gulungan partikel berukuran nano berisi enzim papain. Sistem ini akan melindungi enzim dari kerusakan akibat suhu tinggi dan pH yang asam, serta menyamarkan bau dan rasa yang tidak sedap.

Larutan nanoenkapsulasi ditambahkan gula sebagai basis permen kapas dan cryoprotectant lalu dikeringkan dengan teknik kering beku hingga menjadi serbuk gula. Permen kapas dibuat dari serbuk gula nanoenkapsulasi menggunakan teknik entrifugal melt spinning sehingga didapatkan serat halus yang manis, lembut, mudah meleleh di mulut.

“Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan keberterimaan konsumsi ekstrak daun pepaya sebagai peningkat trombosit pada pasien DBD anak,” pungkas Niken.* das-kisuta.com


BAGIKAN

BERI KOMENTAR
masjidraya